Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.
Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orangtua.
Ihda tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan kerjaan dan urusan keluarga sendiri.
Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cekcok antara S dan istrinya R.
Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras.
"Kalau cekcok sepertinya tidak pernah dengar, baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras."
"Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham," ucapnya.
Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal sekira pukul 16.00.
Setahu dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua.
Sementara dua anaknya sudah berumahtangga dan tinggal terpisah.
"Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang sekira pukul 16.00," lanjut dia.
Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20.
Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan autopsi.
Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal.
Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian.