Berita Kudus

Misteri Temuan Jasad Pasutri di Kudus, Ada di Ruang Berbeda, Anak Ungkap Aktivitas Sehari Sebelumnya

Penulis: Saiful Ma sum
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah duka pasangan suami istri meninggal di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, dipasang garis polisi, Senin (23/12/2024).

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Misteri di balik kematian pasangan suami istri warga Dukuh Ngleko RT 5 RW 03 Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus belum terungkapkan.

Keluarga dan terutama anaknya masih terkaget-kaget karena shari sebelumnya mereka masih segar bugar.

Sepasang suami istri itu diketahui berinisial S (69) dan R.

Jasad keduanya ditemukan di ruang terpisang di dalam rumah, Senin (23/12/2024).

Evakuasi - Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan evakuasi jasad pasangan suami istri di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, yang ditemukan meninggal di dalam rumah, Senin (23/12/2024). (TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM)

Baca juga: 6 Fakta Kecelakaan Maut Bus Pelajar Bogor di Tol Pandaan Malang: 4 Tewas, TKP Menikung dan Menanjak

S dan R ditemukan terpisah dalam keadaan sudah terkapar tak bernyawa dengan kondisi pintu dan jendela rumah korban terkunci dari dalam. 

Jasad S ditemukan di ruang tengah, sedangkan R ditemukan di dalam kamar. 

Ihwal penemuan jasad S dan R sempat menarik perhatian masyarakat sekitar.

S diketahui merupakan pensiunan guru yang memiliki dua anak yang tinggal terpisah. 

Setelah istri S meninggal, kemudian menikah lagi dengan R dan tinggal bersama di RT 5 RW 03 Desa Ternadi sebagai rumah duka.

Sedangkan dua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dari orangtuanya. 

Hubungan S dan istri sambungnya R dikenal baik-baik saja, baik dari pandangan anak maupun warga sekitar.

Hingga akhirnya warga dikagetkan lantaran S dan R ditemukan meninggal di rumah sendiri. 

Sebelum kejadian Senin pagi, cucu dari anak pertama S datang ke rumah kakeknya untuk mengantarkan sarapan.

Namun, kondisi pintu rumah dalam keadaan terkunci, sehingga sarapan yang sedianya ingin diberikan langsung kepada kakeknya S, kemudian digantung di gagang pintu.

"Pagi anak pertama saya mengantarkan makanan, kebetulan lagi masak banyak, tapi pintu rumah terkunci, dipanggil-panggil enggak ada jawaban. Kemudian sarapan yang dibawa anak saya ditaruh di gagang pintu," terang putri pertama S, Ihda Masfiyah (47).

Halaman
123

Berita Terkini