Sariyah menambahkan bahwa Pak Tarno seharusnya mendapatkan waktu untuk beristirahat di rumah, bukan dipaksa berjualan di tengah kondisi kesehatannya yang menurun.
"Kasihan saya mah suami saya. Biarpun saya cuma ngelihat doang di TV di HP di YouTube gitu, dibawa ke sono ke sini," ujarnya sambil menahan tangis.
Ia juga menilai bahwa Pak Tarno dipaksa bekerja oleh istri mudanya dan Slamet, menyebut tindakan mereka seperti "disiksa."
Kondisi Pak Tarno yang harus berjualan Asmaul Husna tanpa mengenakan atasan dan terpaksa dijemur di bawah terik matahari meski sedang sakit, semakin memperburuk situasi keluarga.
"Orang kakinya udah pada kembung. Udah stroke sebelah, udah makan enggak enak. Seharusnya istirahat di rumah, ibadah," tambah Sariyah.
Hingga berita ini dirilis, Slamet Riyadi belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan yang diajukan oleh anak-anak Pak Tarno dan Sariyah. (*)