Berita Blora

Hidup di Dalam Jeruji Besi Tak Halangi Narapidana Rutan Kelas IIB Blora untuk Produktif Bertani 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Rutan Kelas IIB Blora, Budi Hardiono, saat menunjukkan tanaman yang ditanam oleh narapidana, Jumat (3/1/2025).(Iqbal/Tribunjateng)

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Blora, melakukan berbagai jenis pembinaan kepada ratusan narapidana yang ada.

Salah satunya, dengan melakukan pembinaan di sektor pertanian. Pembinaan di sektor pertanian itu berjalan dengan lancar, meskipun dengan lahan terbatas.

Lahan-lahan pekarangan di Rutan yang kosong ditanami berbagai jenis tanaman seperti jagung.

Kemudian berbagai jenis tanaman lainnya, seperti cabai, terung, tomat, ditanam dengan menggunakan polibag.

Kepala Rutan Kelas IIB Blora, Budi Hardiono, mengatakan total ada ribuan tanaman di polibag yang sudah ditanam oleh para narapidana.

"Totalnya di sini ada 1.300 polibag dengan berbagai macam tanaman, seperti cabai, terung, dan jagung ditanam di tanah pekarangan yang ada."

"Semua tanaman ini ditanam oleh narapidana yang ada di sini, dengan diawasi oleh petugas kami," katanya, kepada Tribunjateng, Jumat (3/1/2025).

Lebih lanjut, Budi menyampaikan tanaman yang ditanam oleh narapidana itu tumbuh subur dan beberapa kali telah dilakukan pemanenan.

Hasil panen dari tanaman tersebut, selain dimasak untuk konsumsi para narapidana, hasil panen juga dibagikan ke masyarakat yang ada di sekitar Rutan.

"Kami juga bagikan hasil panen ini ke warga sekitar sini, lalu hasil panen juga dibagikan ke keluarga narapidana yang berkunjung ke Rutan," terangnya.

Kendati demikian, pihaknya menyampaikan dari kegiatan menanam yang ada di Rutan Kelas IIB Blora belum optimal.

"Memang belum maksimal ya, artinya belum bisa banyak yang kami panen karena memang tanaman berbuahnya tidak serentak. Kami akan terus melakukan pembinaan di sektor pertanian ini untuk warga binaan kami," jelasnya.

Budi berharap dengan pembinaan di sektor pertanian, nantinya saat masa tahanan para narapidana telah habis, bisa menjadi bekal untuk menjalani kehidupan normal kembali di masyarakat.

"Harapan kami dengan pembinaan ini, mereka punya bekal saat keluar dari sini. Karena mereka sudah mengerti cara bercocok tanam, dan cara merawat tanamannya."

"Jadi jika mereka (narapidana) punya lahan di luar, mereka nanti bisa bercocok tanam, karena sudah punya pengalaman menanam di penjara," jelasnya.

Halaman
12

Berita Terkini