Sementara jumlah kambing 3,4 juta ekor dan domba 782 ribu ekor.
"Kalau bicara nilai ekonomi dari populasi ternak di Jateng bisa mencapai hampir Rp 40 triliun," terangnya.
Ia juga menceritakan karena PMK banyak peternak merugi.
Hal tersebut karena para peternak ketakutan bahkan ada yang ditakut-takuti.
Alhasil para peternak dikatakannya menjual heean ternak dengan harga sangat rendah.
"Ada yang menjual sapi Rp 5 juta, padahal harga normalnya Rp 15-20 juta. Hal tersebut karena peternak kurang memahami mengenai PMK," kata Hariyanta.
Ia menambahkan, PMK bisa diobati jika penenangan yang dilakukan cepat dan tepat.
Selain itu peternak juga harus selalu memantau kondisi hewan ternak.
Jika ditemukan hewan ternak menjulurkan lidan dan mulutnya berliur segera melaporkan ke dinas peternakan setempat.
Hal tersebut agar hewan ternak segera ditangani dan bisa diberikan vaksin PMK.
"Untuk hewan ternak yang kondisi kukunya mengelupas serta tak berdaya, kami sarankan memberi pakan lunak dan bisa diloloh. Beberapa hewan ternak juga sembuh meski kondisinya parah," terangnya.
Ditambahkannya sosialisasi ke peternak juga terus dilakukan untuk menghindari kerugian peternak.
Ia berujar total hewan ternak yang terjangkit PMK di Jateng mencapai 5 persen dari jumlah populasi yang ada.
"Meski demikian kondisi tersebut mempengaruhi pasar hewan ternak, untuk itu berbagai upaya terus dilakukan," imbuhnya.
Baca juga: Chord Kunci Gitar Lintasan yang Sama - Meiska: Aku Tak Mungkin Bisa Bersaing Melawannya
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 1 Subtema 1 Halaman 34-36 Menjaga Kesehatan dan Merawat Tubuh
Baca juga: 3 Plot Twist Squid Game 3 yang Diduga Dibocorkan Park Gyu Young: Spoiler?