Berita Solo

Rata-rata Sehari Penumpang Batik Solo Trans Berkurang 5 Ribu Orang, Ternyata Ini Biang Keroknya

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa pelajar ketika hendak naik Batik Solo Trans (BST) di Jalan Slamet Riyadi Surakarta.

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Dampak dari perubahan atau penyesuaian operasional bus Batik Solo Trans (BST) mulai terlihat dalam sepekan terakhir ini.

Tak sedikit pula dari para pengguna yang mengeluh dan memberikan masukan kepada Pemkot Surakarta.

Salah satunya adalah waktu tunggu yang lama dan jam operasional tak lagi sampai malam hari.

Adapun dari sisi pengguna, jumlah penumpang harian pun menurun drastis.

Baca juga: Persis Solo Datangkan Mantan Pelatih Timnas Malaysia, Juan Torres Jadi Asisten Ong Kim Swee

Baca juga: Polresta Solo Tangkap Pelaku Penipuan Penjualan Tiket Timnas, Rugikan Korban hingga Ratusan Juta

Ya, dalam sepekan lebih perubahan aturan operasional bus Batik Solo Trans (BST) membuat angka peminat alat transportasi di Kota Bengawan tersebut menurun.

Seperti diketahui, PT Bengawan Solo Trans (BST) selaku operator melakukan penyesuaian jadwal dan jumlah armada.

Sebagai contoh, pengurangan armada semua koridor, termasuk pergantian armada dari bus menjadi Feeder di koridor dua.

Lalu ada pemangkasan jam operasional dari pukul 05.00 hingga pukul 18.00.

Perubahan atau penyesuaian itu pun tak pelak berimbas pada penurunan jumlah penumpang.

Kepala Dishub Kota Surakarta, Taufik Muhammad menyebutkan, penurunan peminat BST sepekan terakhir mencapai 5 ribu penumpang per hari.

Padahal, sebelum ada penyesuaian aturan baru operasional BST, dalam sehari setidaknya ada 16 ribu pengguna.

Namun sepekan terakhir hanya tercatat 11 ribu penumpang per hari, baik untuk BST atau feeder di semua koridor.

"Ya kalau menurun pasti menurun."

"Dulu melayani hingga pukul 21.00, sekarang cuma pukul 18.00," ujar Taufik Muhammad seperti dilansir dari TribunSolo.com, Kamis (9/1/2025).

"Jumlah penumpang dulu sekira 16 ribu per hari, saat ini sekira 11 ribu hingga 12 ribu," lanjutnya.

Lebih lanjut, Taufik belum bisa melakukan penyesuaian jadwal operasional BST untuk dikembalikan ke jadwal semula yakni sampai pukul 21.00.

Hal itu diakui Taufik lantaran telah ada kontrak anggaran yang berkaitan dengan dana operasional BST.

Baca juga: Awal Mula Lima Sapi Terpapar PMK di Solo

Baca juga: 2 Proyek Hibah UEA Senilai Rp68,5 Miliar di Solo Belum Rampung, Ini Penyebabnya

"Karena ini terkait Pagu anggaran, sudah ada hitungan dan kalkulasi dengan anggaran yang kami punya."

"Ini dampak dari pengurangan anggaran pusat, anggaran pendapatan kami hitung kalkulasi semua bisanya sampai pukul 18.00," terang Taufik.

Namun menurut Taufik, tidak menutup kemungkinan bahwa jam operasional BST bisa dikembalikan ke semula dengan catatan menunggu pembahasan APBD perubahan.

"Mungkin bisa direvisi atau kembali semula saat di perubahan APBD, tetapi kebijakan tersebut akan dilaporkan juga terkait kondisi di lapangan," kata dia.

Lebih lanjut, Taufik tak memungkiri semenjak ada penyesuaian jam operasional BST, pihaknya mendapatkan banyak aduan masyarakat.

"Ada aduan waktu tunggu jadi lama, dulu bus terus diganti angkot, tapi penuh terus."

"Ada juga mengaku sampai pukul 18.00 selesai, banyak juga."

"Ini jadi bahan evaluasi kami, masukan ini, tapi mekanisme penganggaran dan kontrak dengan APBD tidak segampang mengubahnya," ujar Taufik.

Taufik menerangkan, saat ini anggaran APBD Kota Surakarta untuk operasional BST hanya Rp23 miliar.

Sementara subsidi Kementerian Perhubungan yang sebelumnya mencapai Rp80 miliar, mulai 2025 dipangkas menjadi Rp20 miliar. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dampak Penyesuaian Operasional Batik Solo Trans, Jumlah Penumpang Drop hingga 5 Ribu per Hari

Baca juga: KABAR Gembira! Tahun Ini Pemprov Jateng Gelontorkan Bantuan Sosial untuk 94.764 Penerima Manfaat

Baca juga: Julen Lopetegui Korban Kelima Premier League, Pelatih West Ham United Diganti Graham Potter

Baca juga: 360 Sapi Positif PMK di Blora, 2.000 Dosis Vaksin Disebar ke Seluruh Desa Selama 3 Hari

Baca juga: UPDATE Guru Ngaji Cabul di Tangerang, Teridentifikasi Ada 4 Korban Bawah Umur

Berita Terkini