Berita Jawa Tengah

Akhir Januari Launching Rumah Pengolahan Sampah, Rizal Bawazier Undang Lurah dan Camat se Pemalang

Penulis: Indra Dwi Purnomo
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Dapil X dari Fraksi PKS, Rizal Bawazier.

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Anggota DPR RI Dapil X dari Fraksi PKS, Rizal Bawazier mengundang seluruh Lurah dan Camat di Kabupaten Pemalang.

Ini dimaksudkan agar mereka dapat melihat percontohan rumah pengolahan sampah yang ramah lingkungan, mesin yang canggih, tanpa asap, tanpa bau, biaya murah, dan hanya perlu lahan 200-300 meter untuk setiap desa.

"Melalui media ini, saya undang semua Lurah dan Camat se- Kabupaten Pemalang untuk melihat percontohannya."

"Kami harus gerak cepat pecahkan solusi sampah di Pemalang, bukan dengan TPA, bukan dengan sanitary landfill," kata Anggota DPR RI Dapil X dari Fraksi PKS, Rizal Bawazier, Minggu (26/1/2025).

Baca juga: UIN Saizu Terjunkan Mahasiswa KKN ke Pemalang, Bangun Ekosistem Pemberdayaan Berbasis Kearifan Lokal

Baca juga: Kanwil Dirjen Imigrasi Jateng, Bagikan Makan Bergizi Gratis di Pemalang

Kemudian, untuk lokasinya berada di Jalan Sudirman (sebelah barat Perempatan Pos Polisi Bladong), Desa Purwoharjo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.

"Pada Jumat, 31 Januari 2025 pukul 15.00 akan dilaunching rumah pengolahan sampah yang ramah lingkungan," imbuhnya.

Rizal Bawazier dan timnya menghadirkan terobosan baru dalam pengelolaan sampah melalui konsep rumah perilaku hidup bersih dan sehat (RPHBS) dengan sistem TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) untuk Pemalang. 

"Inovasi ini tidak hanya menjadi solusi atas persoalan lingkungan, tetapi juga difokuskan sebagai sarana wisata edukasi bagi generasi milenial," ucapnya.

Rizal Bawazier mengungkapkan bahwa konsep rumah pengolahan sampah ini bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat, khususnya generasi muda.

RB panggilan akrabnya mengungkapkan, pengelolaan sampah ini mengedepankan teknologi pengolahan sampah modern, ramah lingkungan, dan efisien.

"Sampah diolah tanpa menimbulkan bau atau asap, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar," ungkapnya.

Sistem ini dirancang agar mudah dioperasikan oleh masyarakat setempat, termasuk generasi muda, tanpa memerlukan keterampilan teknis yang rumit.

"Tujuan pengolahan ini nantinya juga bisa dipakai di kota lain."

"Jadi sekiranya perwakilan dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Batang juga mau hadir, silakan boleh hadir," tambahnya. (*)

Baca juga: Keraton Solo Gelar Kirab Tinggalan Dalem Jumenengan Pakubuwono XIII

Baca juga: PSIS Semarang Bungkam PSBS Biak 3-1 di Stadion Lukas Enembe Jayapura

Baca juga: Pesan Osima Kepada Ibu Sebelum Tewas di Kebakaran Glodok Plaza: Minta Sembelih Kambing dan 40 Kipas

Baca juga: Program Samsat Budiman dan Samsat Corporate: Kontribusi Besar Tingkatkan Pendapatan PKB di Jateng

Berita Terkini