Berita Jateng

DPRD Provinsi Jateng Dorong Pengembangan Kebun Benih TPH Pendem di Karanganyar untuk Tingkatkan PAD

Penulis: budi susanto
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisi C DPRD Provinsi Jateng saat berkunjung ke Kebun Benih TPH Pendem Kabupaten Karanganyar, beberapa waktu lalu.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Pendem di Kabupaten Karanganyar menjadi sorotan Komisi C DPRD Provinsi Jateng.

Kebun benih yang merupakan aset milik Pemprov Jateng tersebut dikelola oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan melalui Balai Benih TPH Wilayah Surakarta. 

Selain berfokus pada penyediaan benih hortikultura bermutu dan varietas unggul, potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan kebun ini menjadi perhatian utama oleh DPRD.  

Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng, Dedy Endriyatno, menilai Kebun Benih TPH Pendem memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat penjualan bibit unggul di Solo dan sekitarnya. 

Namun, ia mengingatkan agar pengelolaannya mampu beradaptasi dengan dinamika pasar. 

"Kebun tersebut punya peluang besar untuk menjadi rujukan penjualan bibit di Solo dan sekitarnya. Potensi ini harus dimaksimalkan agar tidak tergerus oleh persaingan pasar,” kata Dedy, Senin (27/1/2025).

Sementara itu, anggota Komisi C, Muhammad Afif, mengusulkan agar kebun ini dikembangkan menjadi destinasi wisata kebun. 

Ia melihat adanya peluang besar mengintegrasikan sektor pariwisata dengan fungsi kebun benih. 

“Kawasan ini dekat dengan lokasi wisata umroh. Jika dikembangkan sebagai wisata kebun, Kebun Benih TPH Pendem bisa memberikan nilai tambah sekaligus menjadi sumber PAD yang lebih signifikan,”ujar Afif. 

Terpisah Aris Munandar dari Dinas Pertanian menjelaskan bahwa pengelolaan Kebun Benih TPH Pendem menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya manusia. 

Saat ini, kebun seluas 17 hektar dikelola oleh dua orang PNS, satu tenaga teknis, satu tenaga outsourcing, serta beberapa tenaga musiman yang disesuaikan dengan kebutuhan. 

“Kami juga menghadapi kendala dalam keberhasilan metode tanam awal. Sekarang kami mencoba metode baru menggunakan biji langsung tanam tumbuh dan sambung. Kami berharap ini bisa memberikan hasil yang lebih baik dan memperpanjang masa berbuah,” jelasnya. 

Ia juga menyebut bahwa kebun masih dalam tahap rehabilitasi, sehingga pengembangan menjadi wisata kebun membutuhkan kerja sama lintas pihak.   

Pengembangan Kebun Benih TPH Pendem menjadi wisata kebun tidak hanya bertujuan untuk memberikan layanan lebih kepada masyarakat tetapi juga untuk mendongkrak PAD. 

“Kami berharap ada sinergi dari berbagai pihak agar kebun ini bisa berkembang menjadi wisata kebun, sehingga hasilnya dapat mendukung PAD Jateng,” imbuh Aris. 

Berita Terkini