Berita Kriminal

Sopir dan Kernet Truk Aniaya Petugas Damkar karena Tak Terima Disalip

Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan

TRIBUNJATENG.COM - Seorang petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, bernama Ardiansyah (31), menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh seorang sopir truk dan kernetnya.

Insiden ini terjadi pada Senin (27/1/2025) dan diduga dipicu oleh rasa tidak terima kedua pelaku setelah kendaraan mereka disalip oleh armada pemadam kebakaran.

Plt Kepala Dinas Damkar Maros, Eldri Saleh Nuhung, menjelaskan bahwa pengeroyokan tersebut terjadi saat tim Damkar sedang menjalankan tugas. 

"Dilambung (mobil truknya) tidak terima padahal kita buru-buru, jadi dia tunggu anak-anak di mako (markas komando). Pas turun dari mobil, dia turun  duluan sama kernet langsung dia pukul anggota," ujarnya, Selasa (28/1/2024).


“Eldrin mengatakan, korban mengalami luka di bagian hidungnya hingga mengalami pendarahan akibat pemukulan ini.

"Hidung luka berdarah kena pukulan," kata Eldrin.

Eldrin juga menyebut pelaku pengeroyokan ini adalah sopir dan kernet truk pengangkut kendaraan motor baru.

“Sopir dan kernet mobil truk pengangkut motor baru," sebutnya.

Sementara, itu korban Ardiansyah menjelaskan kejadian ini bermula ketika dia dan rekannya selesai menangani kasus kebakaran di Jalan Nurdin Sanrima, Maros dan hendak pulang ke markasnya.


Namun di kawasan patung kuda Maros, mobil korban berdampingan dengan mobil pelaku saat lampu merah.

"Dari kebakaran saya ketemu berdampingan sama mobil pelaku di lampu merah di patung kuda," ujarnya.

Setelah lampu hijau, korban mengatakan hendak melalui mobil pelaku agar segera kembali bersiaga sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) di kantornya.

Korban kemudian hendak melambung mobil pelaku, namun gagal karena lokasi yang tengah macet.

"Pulang dari tugas kita itu SOP-nya pulang dari kebakaran harus cepat tiba di kantor, kita takut jangan ada kejadian susulan makanya saya bertujuan untuk mendahului itu mobil tapi terhalang mobil bus di depan saya," kata Ardiansyah.

Ardiansyah melanjutkan, karena terhalangi kendaraan lainya itulah dirinya membunyikan rem angin hingga akhirnya membuat pelaku tersinggung.

“Makanya saya bunyikan rem angin itu yang membuat awalnya dia tersinggung," lanjutnya.

Setelah kejadian itu, Adriansyah menyebut bahwa pelaku kemudian terus mengikuti dan memepet mobil Damkar yang dikendarainya hingga dekat sebuah bengkel dan melewati area SPBU Butta Toa.

"Saya beriringan terus sampai di bengkel dan lewat SPBU Butta Toa bahkan hampir menabrak mobil parkir di pinggir jalanan," sebutnya.

Pelaku diketahui terus mengikuti mobil korban hingga akhirnya mendahului tiba di depan kantor Damkar Maros.

Pelaku kemudian menghentikan lalu turun dari kendaraannya untuk menyerang Ardiansyah ketika hendak memutar balik mobilnya.

"Pas depan Mako Damkar dia parkir dan saya bertujuan untuk putar balik mobilku, pas di tengah jalan mau mutar balik di situ turun (pelaku) langsung memukul. Dia pukul bagian hidung dan mulut satu kali," jelas Ardiansyah.

Ardiansyah mengungkapkan, pada saat melakukan aksinya pelaku dua orang.

Mereka diketahui adalah sopir dan adiknya yang merupakan kernet mobil.

"Pelaku dua orang, tetapi ini adiknya itu kernetnya berusaha untuk melerai dia," ungkapnya.

Setelah keributan ini, Ardiansyah menuturkan rekan-rekannya sesama anggota damkar Maros turut membantunya untuk menyelamatkan diri.

Korban pun langsung diamankan dibawa ke dalam kantornya.

"Karena itu ramai di situ karena teman-teman dari Damkar sudah keluar, sudah itu saya tidak tahu karena saya masuk ke kantor untuk menenangkan diri," tuturnya.

Pasca kejadian ini, korban bersama dengan rekan kerjanya kemudian langsung mendatangi Mapolres Maros untuk membuat laporan polisi.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Berita Terkini