Berita Jateng

Kerusakan Jalan Provinsi Jateng Capai 100 Km, Anggaran Perbaikan Cuma Segini

Penulis: budi susanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JALAN RUSAK - Sebuah truk melewati Pantura Batang dengan kondisi jalan rusak, Jumat (7/2/2025). Kerusakan Jalan Provinsi Jateng Capai 100 Km. (TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 100 kilometer atau sekitar 4 persen jalan provinsi di Jateng mengalami kerusakan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, Hanung Triyono, menyebut kondisi ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya keterbatasan anggaran.

“Saat ini, kondisi jalan mantap di Jateng turun sekitar 4 persen, dari sebelumnya 91,47 persen. Kalau dihitung, ada sekitar 100 km jalan yang mengalami kerusakan di berbagai titik,” terangnya, Senin (17/2/2025).

Baca juga: Pemerintah Gembar-gembor Prioritas Keselamatan Masyarakat, Pakar: tapi Jalan Rusak Dibiarkan

Meskipun begitu, pemerintah tetap berupaya memperbaiki kondisi jalan yang rusak, mengingat total panjang jalan provinsi di Jateng mencapai 2.240,12 kilometer. 

Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan penambalan jalan di berbagai lokasi yang mengalami kerusakan.

Hanung mengungkapkan hingga kini, perbaikan jalan masih terkendala karena belum cairnya anggaran dari pemerintah pusat. 

Sebagai solusi sementara, pihaknya memanfaatkan dana dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dan sumber lain agar perbaikan tetap bisa dilakukan.

Pemerintah menargetkan perbaikan jalan bisa selesai sebelum Idulfitri. Namun, anggaran yang tersedia jauh dari ideal.

“Idealnya, biaya perbaikan jalan mencapai Rp100 juta per kilometer. Awalnya turun jadi Rp 88 juta, masih bisa kita atasi. Tapi sekarang, dari total jalan provinsi 2.240,12 km, seharusnya dibutuhkan Rp 224 miliar. Sayangnya, yang dianggarkan hanya Rp 127 miliar. Jika dibagi rata, maka anggaran perbaikan hanya sekitar Rp 30 juta per kilometer,” jelasnya.

Meski anggaran terbatas, Hanung memastikan perbaikan jalan tetap berjalan dengan memanfaatkan anggaran yang ada seefektif mungkin.

"Kami coba maksimalkan sampai Lebaran. Untuk sementara, bisa kami gunakan anggaran sekitar 70 persen dulu, dan sisanya akan menyesuaikan perubahan anggaran ke depan. Mudah-mudahan bisa dipercepat,” imbuhnya. (*)

Berita Terkini