TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - SMK Bina Nusantara (Binusa) Semarang melaunching Smart Card yang punya manfaat multifungsi seperti pembayaran dan absensi.
Launching berlangsung di sekolah setempat, Jalan Kemantren Raya, Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (25/2/2025) kemarin, ditandai dengan pelepasan balon serta implementasi pemakaian Smart Card.
Dalam paparan yang disampaikan siswa bootcamp (kelas khusus) dari kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Bina Nusantara sekaligus santri pondok Tahfidz Alquran Lukmanul Hakim menjelaskan, Smart Card merupakan fitur kartu multifungsi untuk Pembayaran dan Absensi. Kartu yang dapat digunakan sebagai alat transaksi dan pencatatan kehadiran.
Baca juga: Pemkot Semarang Kembali Gelar Tradisi Dugderan, Agustina Ajak Masyarakat Hadir dan Merayakan
“Kartu ini berbasis teknologi RFID yang dapat dipindai untuk melakukan pembayaran di merchant tertentu serta mencatat presensi. Dengan fitur ini, pengguna dapat menikmati kemudahan transaksi cashless serta proses absensi yang lebih praktis, cepat, dan akurat,” jelasnya.
Fitur aplikasi smart meliputi kartu smart digital, manajemen pembayaran tagihan, panduan top up saldo, pembayaran kantin, riwayat pembayaran tagihan, data setoran Tahsin, data rekap presensi, hingga permohonan izin siswa/santri.
“Harapannya dengan adanya aplikasi Smart Card ini sekolah bisa mencapai digitalisasi, sehingga semua pihak dapat dengan mudah dan nyaman untuk melakukan transaksi dan yang terakhir kami berharap bisa diimplementasikan lebih luas lagi untuk masyarakat,” ujarnya.
Kepala SMK Bina Nusantara Semarang, Ari Dwi Handoko mengatakan bahwa Smart Card telah diujicoba sejak pertengahan Januari 2025.
“Insya Allah produk dipatenkan dan sudah rilis di playstore. Orang tua juga bisa install lewat playstore masing-masing,” kata Ari.
“Harapannya khususnya bagi anak-anak programmer yang launching aplikasi ini semakin bertumbuh lagi dan berkembang lagi dan ilmunya bisa diimplementasikan ke perusahaan secara luas. Karena di dunia industri sekarang ini lebih banyak mencari programmer atau IT,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bina Nusantara Semarang, Sugiyono menyampaikan bahwa dengan adanya launching Smart Card ini mendukung berkembangnya SMK Bina Nusantara Semarang menjadi sekolah yang berbasis digital.
“Sehingga program-program yang berhubungan dengan sekolah sudah mengarah ke penggunaan digitalisasi seperti pembayaran SPP, presensi kehadiran siswa, presensi kehadiran guru, penilaian siswa, jajan di kantin maupun program-program yang lain yang bisa didukung dengan adanya Smart Card,” katanya. (arl)
Baca juga: Aturan Pembentukan RT Baru di Semarang, Minimal 70 KK