Unsoed Purwokerto

UNSOED Dukung Swasembada Pangan melalui Inovasi Varietas Padi Unggul

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

TRIBUNJATENG.COM, Purwokerto - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) (unsoed.ac.id) terus berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Inovasi pemuliaan tanaman menjadi salah satu upaya utama.

Dua ahli pemulia tanaman Unsoed, Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S., dan Prof. Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D., telah mengembangkan berbagai varietas padi unggul. Varietas ini adaptif terhadap lahan marginal dan kaya akan nilai gizi.

Hingga saat ini, Unsoed telah melepas lima varietas padi unggul. Varietas ini banyak dimanfaatkan oleh petani di berbagai daerah. Inpago Unsoed-1 dikembangkan untuk lahan kering dengan keunggulan beras aromatik.

Unsoed Parimas cocok untuk sawah dan lahan kering serta mengandung kadar zat besi tinggi. Inpari Unsoed 79 Agritan dirancang untuk tahan terhadap salinitas tinggi di lahan pesisir. Inpari Unsoed P20Tangguh dan Inpago Unsoed Protani memiliki kadar protein tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Unsoed juga tengah mengembangkan varietas padi unggul lainnya. Green Super Rice (GSR) dikembangkan oleh Prof. Suwarto. Varietas ini mampu berproduksi tinggi di lahan marginal.

Sementara itu, Prof. Suprayogi mengembangkan beras hitam yang dikenal sebagai "superfood." Beras hitam kaya akan antioksidan dan dihasilkan dari pigmen anthocyanin. Pigmen ini berperan dalam melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Menurut Prof. Suwarto, varietas unggul tidak hanya meningkatkan hasil panen. Varietas ini juga mampu menghadapi tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, serangan hama, dan keterbatasan lahan subur.

Dengan varietas tahan kekeringan, salinitas, dan genangan air, petani dapat meningkatkan produktivitas tanpa harus bergantung pada input yang mahal.

Dalam pengembangannya, Unsoed tidak hanya mengandalkan metode konvensional.

Teknologi terbaru seperti rekayasa genetika dan CRISPR/Cas9 juga diterapkan. Teknologi ini memungkinkan perbaikan sifat tanaman secara presisi.

Keunggulannya meliputi peningkatan ketahanan terhadap hama dan percepatan masa panen. Selain itu, Unsoed mengembangkan varietas padi yang tahan terhadap kondisi ekstrem.

Beberapa varietas seperti Inpago untuk lahan kering dan Inpara untuk lahan rawa tetap produktif di tengah perubahan iklim.

Melalui penelitian berkelanjutan dan kolaborasi dengan petani serta pemerintah, Unsoed berkomitmen menjaga ketahanan pangan nasional.

Pengembangan varietas unggul yang lebih adaptif dan produktif diharapkan membantu Indonesia mencapai swasembada pangan. Langkah ini juga bertujuan mengurangi ketergantungan pada impor beras.

Ke depan, Unsoed akan terus mengembangkan inovasi di sektor pertanian. Fokus utama meliputi pengelolaan benih, teknik budidaya berkelanjutan, dan edukasi kepada petani.

Dengan upaya ini, hasil pertanian diharapkan semakin optimal dan berdaya saing. Unsoed membuktikan perannya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam pembangunan pertanian nasional yang berkelanjutan. (*)

Berita Terkini