Berita Regional

Terungkap Harga Patung Penyu Berisi Kardus di Sukabumi Ternyata Mencapai Rp 30 Juta

Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PATUNG PENYU KARDUS - Tangkapan layar unggakan akun Tiktok @duniapunyacerita_ pada Rabu (5/3/2025) - Patung Penyu di area Terbuka Hijau (RTH) atau Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, senilai Rp 15 miliar rusak

TRIBUNJATENG.COM - Terungkap harga patung penyu yang rusak di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, Jawa Barat.

Patung penyu yang sempat viral karena ternyata pembuatannya berasal dari kardus itu menelan anggaran sebesar Rp 30 juta.

Patung penyu itu merupakan bagian dari proyek negara yang memakan anggaran hingga Rp 15 miliar.

Patung penyu tersebut viral di media sosial setelah ketahuan dibuat dari karton berwarna coklat seperti kardus, saat lapisan luarnya dibuka warga.

Baca juga: Viral Patung Penyu Rp 15,6 Miliar di Pelabuhanratu Jabar Rusak, Ternyata Terbuat dari Kardus

Adapun salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram ini, Selasa (4/3/2025).

Dalam rekaman, terlihat kondisi patung penyu yang sudah robek dan penyok, khususnya di bagian tempurung.

Seorang warga tampak mengupas lapisan luar patung yang ternyata berbahan karton coklat menyerupai kardus.

Tak hanya itu, di bagian dalamnya juga tampak rangka kayu sebagai penopang struktur patung.

Warga yang merekam video tersebut lantas membuka lapisan luar patung yang ternyata dibuat dari karton berwarna coklat seperti kardus.

"Masya Allah ini pembuatan kura-kura," kata perekam video.

Unggahan video tersebut lantas menyulut kemarahan publik.

Setelah viral di media sosial, kini terkuak biaya pembuatan patung penyu tersebut nyatanya hanya memakan biaya Rp30 juta saja. 

Hal itu disampaikan pihak proyek, Imran Firdaus usai beri pembelaan.

Ia menegaskan bahwa anggaran untuk ornamen patung penyu tidak mencapai miliaran rupiah, melainkan hanya sekitar Rp30 juta.

"Kami tegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen penyu ini sekitar Rp 30 juta, sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam proyek," ujar Imran dilansir dari Tribun-medan.com, Jumat (7/3/2025).

Terkait material yang tampak seperti kardus dalam video, Imran menjelaskan bahwa patung tersebut sebenarnya dibuat dari resin dan fiberglass, bukan kardus.

Material kardus yang terlihat hanyalah alat bantu dalam proses pencetakan.

"Ornamen ini dibuat dari resin dan fiberglass, yang memang umum digunakan untuk patung luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem."

"Kardus yang terlihat dalam video hanyalah media cetak sebelum bahan utama dikeringkan dan diperkuat," jelasnya.

Lebih lanjut, Imran menyebutkan bahwa jika patung tersebut benar-benar berbahan kardus, tentu tidak akan mampu bertahan lama di lingkungan terbuka.

Apalagi dengan kondisi cuaca pesisir yang ekstrem.

"Kalau benar terbuat dari kardus, tentu sejak awal sudah hancur terkena hujan dan panas," ujarnya.

Selain itu, Imran juga menyayangkan tindakan pengunjung yang sering menaiki patung tersebut untuk berfoto. Hal ini, menurutnya, turut mempercepat kerusakan struktur ornamen.

Imran juga menjelaskan bahwa desain Alun-alun Gadobangkong telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan.

Namun, hantaman ombak besar sejak Maret 2024 menjadi penyebab utama kerusakan infrastruktur di lokasi ini.

"Pada Maret 2024, gelombang pasang setinggi 2,5 hingga 3 meter menghantam kawasan ini."

"Ombak yang terus-menerus menghantam tangga setiap detik akhirnya mengikis struktur beton secara bertahap," terangnya.

Menurutnya, kerusakan yang terjadi bukan akibat kesalahan konstruksi, melainkan karena faktor alam.

Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah daerah dapat mempertimbangkan pembangunan pemecah ombak sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak abrasi.

"Kami harap pemerintah bisa membangun pemecah ombak untuk melindungi kawasan ini dari gelombang besar di masa depan," pungkasnya.

Tanggapan Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi turut merespons soal viralnya patung penyu yang disebut terbuat dari kardus di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi.

Patung penyu itu disinyalir menelan anggaran yang fantastis.

Terkait hal itu, Dedi Mulyadi tidak berkomentar panjang.

Ia mengaku telah menerjunkan tim inspektorat untuk mengaudit pembuatan patung penyu yang tengah menjadi perbincangan itu.

"Mengenai ramainya patung penyu yang isinya kardus, saya tidak akan memberikan komentar terlalu panjang."

"Saya sudah meminta inspektorat provinsi Jawa Barat untuk turun ke lapangan mengaudit kegiatan proyek tersebut,” ujar Dedi Mulyadi Kamis (6/3/2025) dilansir TribunJakarta.com.

Baca juga: 3 Orang Tewas Setelah Makan Sup Penyu Laut, 32 Lainnya Dirawat di Rumah Sakit

Setelah audit selesai, lanjut Dedi Mulyadi, pihaknya akan segera mengumumkan agar masyarakat mendapat penjelasan sesuai fakta dan tidak bersifat dugaan.

Untuk itu, Dedi Mulyadi meminta masyarakat bersabar menunggu hasil investigasinya.

"Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas."

"Untuk itu mohon sabar, kita menunggu hasil auditnya dan bagi saya hasil audit itu menjadi landasan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya," jelas Dedi Mulyadi. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Segini Biaya Pembuatan Patung Penyu Sebenarnya Usai Viral Rp15 M, Cuma Rp30 Juta, Wajar Dari Kardus?

Berita Terkini