"Bingung gimana, semua cepet banget," ungkapnya.
Wanita yang kerap membagikan konten-konten memasak di laman akun Instagram miliknya tersebut, tampak tak bisa memahami apa yang telah terjadi di masa lalunya.
"Bukan perasaan marah yang ada," ucap Devy.
"Perasaannya kompleks, campur aduk banget. Bahkan gue merahasiakan perasaan itu lumayan lama," lanjutnya.
Ia bahkan tak memiliki rasa marah atau benci pada sang ayah, lantaran isi hatinya berkecamuk.
"Waktu denger papa yang bunuh, gue malah lega. Memang kesannya kayak jahat banget," ujar Devy.
Ia bahkan mengatakan jika dirinya justru merasa lega bahwa sang ayah adalah pelaku pembunuhan sang ibunda.
Bukan tanpa alasan, Devy merasa lega lantaran dirinya menemukan sang ibunda meninggal sendirian.
Ia berpikir jika sang ibu dan ayahnya meninggal di waktu dan tempat yang sama dalam kejadian di masa lalunya itu.
"Ternyata dia ada dan dia ketangkep, gue malah lebih lega (masih ada papa)," lanjutnya.
Diketahui jika sang ayah bahkan sempat terkena kanker dan sakit-sakitan.
Devy sendiri mengaku ia merasa kasihan pada sang ayah dan ia sempat merawat sang ayah.
"Gue merasa kayak kasihan banget," ucapnya.
"Orangnya terlalu kasihan untuk kita jahatin. Gue enggak punya pilihan," sambungnya.
Diketahui jika kejadian tersebut terjadi pada tahun 2006 lalu, dimana kedua orang tua Devy terlibat cekcok.