Berita Semarang

Dari Keluhan Petani Aren, Neny Ratna Wahyuningsih Sukses Ciptakan Gula Aren Murni Premium

Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BAZAR UMKM - Neny Ratna Wahyuningsih memasarkan produk unggulannya yakni Gula Aren Murni dengan merek dagang Nine. Produk ini lahir usai Neny berdiskusi dengan petani aren di Limbangan Kecamatan Kendal.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berawal dari keluhan para petani aren di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, Neny Ratna Wahyuningsih wanita berusia 55 tahun berdomisili di Kecamatan Mijen Semarang, sukses memberdayakan para petani dan masyarakat sekitar untuk memproduksi Gula Aren Murni.

Neny Ratna Wahyuningsih berbagi ceritanya kepada Tribunjateng, Minggu (9/3/2025).

Pada tahun 2021, wanita yang akrab disapa Neni itu menjadi juara lomba Urban Farming yang diselenggarakan oleh Pemkot Semarang.

Baca juga: Pemkab Jepara Gagas Bazar UMKM di Alun-alun Selama Bulan Ramadan

Usai menjuari perlombaan tersebut, Neny mendapatkan akses untuk bertemu beragam komunitas petani di wilayah Semarang Raya. Dari para komunitas itu, Neny tertarik dengan petani aren lokal sekaligus mendalami produk olahannya.

Ketertarikannya diawali saat komunitas petani aren, berada dalam ambang lesuhnya perekonomian akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Tak sedikit keluhan yang muncul dari mulut para petani aren, mendengar itu Neny mulai tergerak hati dan pikirannya untuk kembali memaniskan ekonomi petani aren lokal, melalui pemberdayaan.

"Saya banyak bertemu dengan petani aren lokal, bahkan saya juga berkegiatan di kebun aren saat itu. Sewaktu kegiatan banyak mendengar keluhan dari mereka, niat awal saya datang bukan untuk berbisnis melainkan ingin membuat para petani aren bisa sejahtera," kata Neny.

Dari diskusi singkat itu Neny menelurkan produk inovatif turunan dari tetes nira aren, atau proses penyadapan batang maupun tandan bunga dari pohon aren, menjadi produk utamanya yakni Gula Aren Murni dengan merek dagang Nine.

Berbeda dengan gula aren kebanyakan yang berbentuk lingkaran ataupun tabung dengan dikemas plastik atau dijual dengan curah.

Produk merek dagang Nine memiliki kemasan mewah dengan wadah kaca didominasi warna emas.

Selain itu, kebersihan dan mutu kualitas dari produk gula aren Nine dijamin keaslian dan kealamiannya.

Dalam komposisinya, Neny telah meracik takaran bahan dengan cermat bahkan membutuhkan waktu produksi 5-6jam.

Untuk menjadi gula aren yang berbentuk kubus kecil dengan tujuan memudahkan untuk dikonsumsi ataupun dilarutkan dalam air.

"Produk gula aren ini inovatif kami bentuk kubus kecil 1,5cm x 1,5cm perkubus, beratnya 7gram jika diaplikasikan air 250ml tingkat kemanisan itu di angka 5 dengan asumsi 1 sampai 10," jelas Neny.

Dengan kemasan yang simpel dan higienis, produk gula aren itu telah diterima di seluruh toko organik di Kota Semarang, Lantai 2 pada Bandara Jendral Ahmad Yani, juga tersebar di 8 titik rest area dan pertokoan oleh-oleh ataupun kelontong di Kota Semarang.

Halaman
12

Berita Terkini