Fedi Nuril Sindir Penunjukan Ifan Seventeen Sebagai Dirut PFN, Fedi: Harusnya Produser Berpengalaman
TRIBUNJATENG.COM - Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) menuai sorotan tajam, termasuk dari aktor terkenal Fedi Nuril.
Fedi secara terbuka mengkritik keputusan tersebut, menyebut bahwa pengangkatan Ifan kurang relevan mengingat latar belakangnya yang bukan di dunia perfilman.
Hal ini ia sampaikan melalui akun media sosial X pada Rabu, 12 Maret 2025.
Fedi menyindir pidato Presiden Prabowo Subianto yang mengajak Indonesia menuju sistem meritokrasi, di mana jabatan seharusnya diberikan kepada mereka yang memiliki kemampuan dan prestasi yang jelas.
“Kata @prabowo “kita harus menuju ke arah merit (kemampuan) system. Prestasi! Tapi, yang diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen yang kemampuan, pengalaman dan prestasinya dalam film Indonesia gak jelas,” ujarnya, dikutip dari Wartakotalive.
Menurut Fedi, jabatan sebagai Direktur Utama PFN seharusnya dipegang oleh seorang produser film yang berpengalaman, bukan seorang penyanyi yang belum terbukti kiprahnya di industri perfilman.
"Idealnya, Dirut PT PFN seorang produser. Coba tolong sebutkan apa saja kiprah Ifan di dunia perfilman Indonesia, lalu bandingkan dengan produser-produser film ternama," tegas Fedi.
Penunjukan Ifan Seventeen menjadi Dirut PFN mencuat setelah pelantikan dirinya yang disertai dengan karangan bunga ucapan selamat yang ramai di depan gedung PFN di Otista, Jakarta Timur, pada Selasa, 11 Maret 2025.
Foto Ifan berpose di depan rangkaian bunga tersebut pun menjadi viral, memicu perbincangan hangat di kalangan pelaku industri film dan warganet.
Sejauh ini, Ifan Seventeen belum memberikan pernyataan pribadi terkait pengangkatannya sebagai Dirut PFN.
Sosok Ifan Seventeen
Sebelum dikenal sebagai musisi, Ifan Seventeen pertama kali mencuri perhatian publik saat band Seventeen merilis album "Lelaki Hebat" pada 2008.
Band tersebut meluncurkan beberapa album sukses lainnya seperti "Dunia Yang Indah" (2011), "Sang Juara" (2013), dan "Pantang Mundur" (2016).
Setelah kehilangan tiga personel bandnya dalam bencana tsunami 2018, Ifan tetap melanjutkan karir dengan menggunakan nama Seventeen.
Namun, pada 2020, Ifan mengumumkan bahwa ia tidak lagi menjadi vokalis Seventeen dan memilih fokus bersolo karier.