TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Profesor Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., menghadiri Silaturahmi dan Diskusi Panel Presiden Prabowo Subianto dengan rektor serta pimpinan perguruan tinggi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/03/2025) petang.
UKSW menjadi salah satu dari 40 perguruan tinggi swasta (PTS) yang terpilih dari total 2.812 PTS di seluruh Indonesia untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Selain 40 rektor PTS, acara ini juga dihadiri oleh 124 rektor perguruan tinggi negeri (PTN), 18 perguruan tinggi keagamaan, serta 17 LLDIKTI dari seluruh Indonesia.
Saat ini, Indonesia memiliki 4.416 perguruan tinggi yang terdiri dari 125 PTN, 2.812 PTS, 1.309 perguruan tinggi keagamaan, dan 170 perguruan tinggi kedinasan.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa hilirisasi adalah kunci bagi Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Acara ini menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya seorang Presiden mengadakan silaturahmi dengan rektor dan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Rektor Intiyas mengapresiasi program Koperasi Merah Putih yang bertujuan memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan.
Program ini direncanakan untuk membentuk koperasi di lebih dari 70.000 desa di Indonesia.
Rektor UKSW menyatakan bahwa kampusnya siap mendukung program Koperasi Merah Putih.
UKSW telah berpengalaman dalam mendampingi digitalisasi koperasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan akan terus melanjutkan program tersebut.
Saat ini, tercatat ada 555 koperasi go digital yang masuk dalam sistem digitalisasi koperasi.
Presiden Prabowo mengapresiasi langkah UKSW dalam mendampingi koperasi di NTT.
Menurutnya, koperasi adalah entitas yang tepat untuk menggerakkan ekonomi desa dengan dukungan dana desa.
Ia juga menekankan pentingnya koneksi antar koperasi untuk membentuk closed-loop financial system.
Diperkirakan sekitar enam miliar rupiah akan berputar di desa melalui sistem ini, menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas.
Acara ini menjadi momen istimewa bagi UKSW, karena Rektor Intiyas berkesempatan berjabat tangan langsung dengan Presiden Prabowo sebagai bentuk apresiasi terhadap dukungan UKSW dalam penguatan koperasi di Indonesia.
Turut membersamai Rektor UKSW dalam kegiatan ini adalah Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA., Dekan Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Dr. Ir. Bistok Hasiholan Simanjuntak, M.Si., dan Dekan Fakultas Sains dan Matematika Dr. Wahyu H. Kristiyanto, M.Pd.
Beberapa menteri dari Kabinet Merah Putih juga hadir dalam acara ini, salah satunya Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Profesor Brian Yuliarto, S.T., M.Eng.
Profesor Brian menyatakan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan tonggak penting dalam menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat riset inovasi dan pencetak sumber daya manusia unggul.
"Pertemuan ini menjadi titik tolak kolaborasi lebih erat. Saat kembali ke kampus, kita dihadapkan pada tugas mulia untuk melahirkan generasi penuh harapan dan menghasilkan riset serta inovasi yang berdampak. Mari kita sambut era gemilang Indonesia," kata Profesor Brian Yuliarto.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 63 program studi dari jenjang D3 hingga S3.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini karena keberagaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, UKSW mengukuhkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, ke-9 industri, inovasi, dan infrastruktur, serta ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.