DPRD Jateng

Pengelola Daya Tarik Wisata Jateng Diminta Terus Berbenah Sambut Wisatawan Selama Libur Lebaran 2025

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SAMBUT WISATAWAN LEBARAN: Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah meminta Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) di Jawa Tengah diminta untuk terus berbenah dalam menyambut wisatawan selama libur Lebaran. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan, kenyamanan, serta kualitas layanan bagi wisatawan yang diperkirakan meningkat. (TRIBUN JATENG/ISTIMEWA)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) di Jawa Tengah diminta untuk terus berbenah dalam menyambut wisatawan selama libur Lebaran.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan, kenyamanan, serta kualitas layanan bagi wisatawan yang diperkirakan meningkat.

“Dengan berbagai persiapan dan pembenahan, wisatawan dapat menikmati pengalaman liburan yang aman dan nyaman,” ungkapnya.

Baca juga: Jelang Lebaran, Wakil Ketua DPRD Jateng: Operasi Pasar Murah Perlu Digencarkan

Sarif menyebut, salah satu tantangan utama yang dapat muncul adalah fenomena destinasi wisata menjadi terlalu padat, sehingga mengurangi kenyamanan bagi pengunjung.

SAMBUT WISATAWAN LEBARAN: Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah meminta Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) di Jawa Tengah diminta untuk terus berbenah dalam menyambut wisatawan selama libur Lebaran. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan, kenyamanan, serta kualitas layanan bagi wisatawan yang diperkirakan meningkat. (TRIBUN JATENG/ISTIMEWA)

“Sehingga perlu berhati-hati terhadap potensi keramaian berlebih ini, yang dapat mempengaruhi kualitas pengalaman wisata. Oleh karena itu, persiapan yang matang menjadi sangat penting,” katanya.

Atas dasar itu, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota juga perlu melakukan monitoring terhadap kesiapan destinasi wisata dan pelaku usaha pariwisata. Monitoring dilakukan untuk memastikan destinasi wisata siap menyambut lonjakan wisatawan. 

“Kami juga menekankan pentingnya koordinasi dengan fasilitas seperti lahan parkir serta kesehatan guna mengantisipasi kejadian darurat,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Selain itu, jelasnya, juga diperlukan upaya penguatan antisipasi kerawanan bencana di kawasan destinasi wisata alam. Kolaborasi pemerintah, pengelola destinasi wisata alam, dan masyarakat pelaku perjalanan wisata dibutuhkan.

“Mulai dari mengenali kerawanan bencana di daerah tujuan wisata itu apa, apakah banjir, longsor atau apa. Lalu, menyiapkan peralatan penanganan risiko bencana,” bebernya.

Sarif menyebut, libur Lebaran bisa menjadi salah satu momen penting dalam kebangkitan sektor pariwisata, dan menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

“Dengan meningkatnya pergerakan wisatawan, ekonomi lokal akan merasakan dampaknya yang sangat positif,” jelas legislator dari daerah pemilihan (dapil) Cilacap dan Banyumas ini.

Jika momentum liburan Lebaran 2025 ini dikelola dengan baik, maka bukan tidak mungkin akan menjadi titik balik bagi transformasi industri pariwisata. 

“Dengan pengelolaan yang tepat, bisa membawa sektor pariwisata ke level yang lebih tinggi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.(*)

Baca juga: DPRD Jateng Desak Pemerintah: Bangun SPBU Dekat Nelayan untuk Sejahterakan Mereka

Berita Terkini