TRIBUNJATENG.COM - Kasus Oknum TNI menembak mati tiga polisi di Way Kanan, Lampung makin panas.
Kasus penembakan itu terjadi saat polisi menggerebek arena judi ayam yang dibekingi oleh oknum TNI.
Baca juga: Kesaksian Z Penjudi Sabung Ayam Saksikan Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah Tembak Tiga Polisi
Kodam II/Sriwijaya menduga aparat kepolisian mengetahui dan terlibat dalam judi sabung ayam yang menyebabkan tiga polisi tewas tertembak saat penggerebekan.
Oleh karena itu, mereka berharap investigasi tidak hanya menyasar dua anggota TNI yang diduga menjadi penembak, tetapi juga kepada semua terduga pelaku, termasuk dari kepolisian.
Polsek Negara Batin diduga sudah diberi jatah setoran judi sabung ayam Rp 1 juta per hari. Selain itu, ada tambahan uang bensin, uang rokok, dan lain-lain sehingga total setoran mencapai Rp 2,5 juta per hari. Namun, mereka diduga meminta setoran ditambah menjadi Rp 20 juta per hari.
Menanggapi video tersebut, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, di Markas Kodam II/Sriwijaya, Palembang, Rabu malam, mengatakan, dirinya sudah mengetahui isu itu dari sejumlah unggahan media sosial.
Dari pemeriksaan dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan tiga personel kepolisian tersebut, pihaknya membenarkan ada kontrak atau transaksi atau kesepakatan dengan pihak Polsek Negara Batin terkait judi sabung ayam di sana.
Dua anggota TNI yang diduga sebagai pelaku penembakan itu adalah Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis dan Kopral Kepala (Kopka) Basar. Keduanya diduga berada di lokasi kejadian.
Keduanya menyerahkan diri pada Senin (17/3/2025) malam saat dijemput tim gabungan dari kodim, korem, dan polisi militer. Setelah itu, keduanya langsung dibawa ke Denpom II/3 Lampung
Adapun tiga personel kepolisian korban penembakan itu adalah Kepala Polsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Ajun Inspektur Dua Anumerta Petrus Apriyanto, dan Bintara Satreskrim Polres Way Kanan Brigadir Satu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.
Mereka ditemukan tewas tertembak saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Senin petang.
Perputaran Uang di Judi Sabung Ayam Menggiurkan
Eko menuturkan, berdasarkan keterangan dua anggota TNI tersebut, pejabat Polsek Negara Batin dan pejabat Pos Ramil Negara Batin memiliki hubungan baik. Pejabat Polsek Negara Batin yang dimaksud adalah almarhum Lusiyanto, sedangkan pejabat Pos Ramil Negara Batin adalah Peltu Lubis.
Dalam komunikasi yang baik tersebut, kedua pihak rutin berinteraksi dan saling mendukung. Mereka pun sama-sama mengetahui adanya tren judi sabung ayam di wilayah mereka. Sebab, judi sabung ayam itu sudah berjalan dalam waktu yang relatif lama, yakni sekitar setahun terakhir.
Selain itu, judi sabung ayam di wilayah itu sudah menjadi semacam konsorsium yang menarik minat atau mengundang orang-orang dari luar daerah. Buktinya, ada sejumlah kendaraan dengan nomor polisi dari luar Lampung, seperti kode plat A yang berasal dari Banten dan kode plat BG yang berasal dari Sumsel.
Daya tarik tinggi itu karena judi sabung ayam memiliki nilai profit yang menggiurkan. Atas dasar itu, selain oknum TNI, tidak menutup kemungkinan oknum kepolisian ikut menerima bagian dari profit tersebut.