Batang dan dedaunan yang ia masukkan ke mesin itu langsung digilas hingga remuk menjadi ukuran kecil. Sehingga mudah dicerna ternak.
Mulanya ia hanya memakainya untuk keperluan pribadi. Ia sendiri butuh alat itu untuk membuat pakan unggasnya.
Ramadan sempat iseng mengunggah karyanya ke media sosial Tiktok.
Siapa sangka, kontennya yang memperkenalkan alat pencacah ciptaannya viral.
Karyanya menuai pujian dari banyak orang. Bukan hanya mengapresiasi, sebagian dari mereka bahkan langsung memesan produknya.
Tak ingin menyiakan kesempatan, Ramadan terus menyempurnakan produknya agar layak dijual.
Ia akhirnya berani menerima pesanan dari pelanggan dengan harga wajar.
"Saya gak sengaja hanya iseng posting di Tiktok, tak tahunya FYP, " katanya.
Manfaatkan BRImo
Usai kontennya viral, Ramadan kebanjiran pesanan. Tidak tanggung-tanggung, pelanggannya banyak datang dari luar Jawa di antaranya Kalimantan.
Media sosial menjadi penghubung dia dengan para pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia.
Lewat konten yang dia unggah di akun medsos, mereka percaya produknya teruji hingga mantab untuk memesan.
Ramadan sendiri mengklaim keunggulan produknya yang dibuat dari bahan pilihan.
Baik dari sisi kualitas maupun harga yang kompetitif.
Mesin pencacah karyanya ia jual dengan harga bervariasi, tergantung spesifikasi bahan dan kapasitas mesin.