“Kalau tidak ada jembatan ini, warga harus muter lewat akses jalan lain sejauh 20 kilometer untuk sampai ke sekolah ataupun pasar di Desa Sirampog. Untuk itu saya berharap jembatan ini bisa cepat tertangani dan bisa dibangun permanen,” harap Munif.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Muhammad Afifuddin menerangkan, jembatan tersebut mengalami kerusakan parah setelah dua kali diterjang banjir pada Jumat (28/3/2025) dan Jumat (3/4/2025) lalu.
Menurutnya, arus deras sungai terjadi pasca hujan lebat selama empat jam yang mengguyur wilayah Bumijawa pada Rabu (2/4/2025).
Hal ini mengakibatkan bangunan pengaman terkikis dan fondasi pilar penyangga jembatan di sisi wilayah Brebes ambles, sehingga bangunan atas berupa jalan sepanjang 15 meter pun terputus.
Afifudin mengimbau warga tetap waspada karena musim penghujan masih akan berlangsung sampai minggu ketiga April 2025.
“Kami menerima laporan dari relawan sekitar pukul 18.00 WIB pada Rabu (2/4/2025) lalu. Menindaklanjuti, kami segera menuju ke lokasi dan memastikan tidak ada korban saat kejadian tersebut,” terang Afifudin.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahadjo menyampaikan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah alternatif penanganan.
Alternatif yang dimaksud seperti pemasangan jembatan darurat meminjam jembatan milik Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Pemprov Jateng.
Sedangkan alternatif berikutnya, membangun ulang jembatan dengan konstruksi rangka sepanjang 40 meter tanpa bangunan bawas atau fondasi di tengah sungai.
Estimasi anggaran untuk membangun ulang jembatan dengan konstruksi rangka atau truss bridge ini sekitar Rp6 miliar sampai Rp7 miliar.
“Sebagaimana arahan bupati, anggaran ini bisa diupayakan lewat pergeseran dan patungan pembiayaan dari Pemkab Brebes. Dari perencanaan, lelang sampai proses konstruksi diperkirakan selesai akhir tahun ini,” pungkas Teguh. (dta)