Truk Sampah Bocor, Warga Semarang Minta Jalan Bersih dan Udara Layak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRUK SAMPAH BERLUBANG - Usai melakukan muatan, truk sampah tersebut diparkirkan di kawasan TPA Jati Barang

“Kalau ada yang lewat naik motor, terus nggak lihat ada sampah, bisa tergelincir,” ucapnya.

Ironisnya, keberadaan TPA itu juga memberi manfaat bagi usaha kecil Komsatun dan warga lainnya.

Beberapa pelanggan Komsatun, adalah petugas yang bekerja di sana.

Tapi kondisi jalan yang kotor dan bau tak kunjung dibenahi membuat Komsatun berada di persimpangan, menggantungkan hidup dari sistem yang juga membuat hidupnya tak nyaman.

“Saya cuma minta, truk-truk yang baknya berlubang itu dibenerin. Baknya ditutup, jangan dibiarkan terbuka. Kalau tertutup, sampahnya nggak kabur kena angin,” katanya.

Komsatun tidak banyak menuntut.

Dirinya hanya ingin bisa membuka jendela rumahnya tanpa harus menahan napas.

Tapi selama puluhan tahun, suara seperti miliknya tak pernah didengar.

Keluhannya bukan satu-satunya.

Sobirin, warga yang tinggal beberapa rumah dari Komsatun, juga mengeluh soal yang sama.

“Sampahnya sering terbang, masuk ke halaman rumah. Harus sering-sering bersih-bersih,” ujarnya.

Di beberapa pagi, Sobirin membenarkan melihat sekelompok warga membersihkan sampah yang tercecer.

“Katanya digaji. Tapi ya gitu, bersihnya setelah banyak banget yang jatuh,” tambahnya.

Warga di Jalan Untungsuropati hidup berdampingan dengan sistem pengelolaan sampah kota yang tak tertata dengan baik.

Mereka bukan penolak TPA, karena mereka tahu kota ini butuh tempat untuk membuang.

Halaman
123

Berita Terkini