Berita Kudus

Sosok Farikha Sukrotun Nikmah, Perempuan Asal Kudus yang Jadi Wasit Bulutangkis Kelas Internasional

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGHARGAAN - Farikha Sukrotun Nikmah menunjukkam penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Kudus seusai apel Hari Kartini di halaman Pendopo Kudus, Senin (21/4/2025). Farikha mendapat penghargaan Suara dan Aksi Perempuan Pelopor karena karirnya sebagai perempuan yang berkarir sebagai wasit badminton sampai tembus skala internasional. (Foto: Tribun Jateng/Rifqi Gozali).

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus memberikan penghargaan kepada Farikha Sukrotun Nikmah. Perempuan 28 tahun asal Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus ini wasit badminton asal Kudus yang karirnya sudah tembus ke jenjang internasional.

Penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Kudus yang diberikan kepada Farikha tersebut sebagai Suara dan Aksi Perempuan Pelopor dalam rangka Hari Kartini ke-146. Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton dengan didampingi oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris di halaman Pendopo Kudus seusai apel Hari Kartini, Senin (21/4/2025).

Awal mula Farikha mengawali karirnya sebagai wasit badminton lantaran dia didorong oleh ayahnya yang juga seorang wasit sepak bola. Saat itu, ketika 2016 dia masih duduk di bangku kuliah jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dia diminta oleh ayahnya untuk ikut penataran wasit badminton tingkat kabupaten.

“Ayah saya bilang kalau saya suka badminton dan sudah paham dengan aturannya, makanya diminta untuk ikut,” kata Farikha.

Awal mula didorong oleh ayahnya untuk ikut penataran wasit, dia tidak tertarik karena pasti lebih banyak komposisi laki-laki dibanding perempuan. Namun dorongan dari ayahnya berikut kecintaannya terhadap olahraga tepok bulu akhirnya dia memutuskan untuk ikut penataran tersebut.

“Dari situ kemudian ternyata karir wasit saya terus belanjut dengan mengikuti penataran wasit badminton tingkat provinsi dan tingkat nasional,” kata perempuan lajang alumnus UNY.

Kini dia telah mengikuti sertifikasi wasit badminton tingkat Asia. Sertifikasi itu dia dapat setelah mengikuti penataran wasit skala Asia pada 2023. Dari situ dia beberapa kali mengadili jalannya pertandingan bulutangkis skala internasional. Mulai dari Indonesia International Challenge, Indonesia Super 100 dan Super 500. Terbaru dia harus berangkat ke Tiongkok untuk menjadi wasit dalam kejuaraan tingkat Asia Badminton Asia Championship.

Selama mengawali karir sebagai wasit badminton tentu dia menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari adaptasi dengan lingkungan baru yang didominasi oleh kaum adam, juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas agar bisa setara dengan wasit laki-laki. Tapi menurutnya di balik tantangan tersebut banyak juga hal yang membuatnya senang. Semisal bisa keliling Indonesia dan beberapa kali ke luar negeri.

“Sukanya bisa keliling Indonesia dapat teman baru di luar negeri dan bisa tukar budaya. Sebagai pecinta bulutangkis tentunya senang karena bisa ketemu pemain top kelas dunia dan melihat secara langsung,” kata dia.

Farikha ini merupakan satu-satunya perempuan asal Kudus yang berkarir sebagai wasit badminton sampai tembus sampai jenjang internasional. Untuk itulah dia diganjar oleh Pemerintah Kabupaten Kudus mendapat penghargaan Suara dan Aksi Perempuan Pelopor. Atas penghargaan tersebut Farikha merasa sangat senang karena pemerintah menaruh perhatian.

“Ini juga mendorong kepada para perempuan muda untuk terus berkarya dan bermimpi, karena usaha tidak akan mengkhianati hasilnya,” katanya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kudus Satria Agus Himawan merasa bangga karena ada perempuan asal Kudus yang mampu menembus jenjang internasional dalam berkarir. Dengan adanya penghargaan tersebut diharapkan Farikha bisa meningkatkan kualitasnya sebagai wasit sampai tataran paling maksimal dalam karir wasit bulutangkis.

Kemudian Bupati Kudus Sam’ani Intakoris juga bangga dengan Farikha. Sebagai perempuan dan warga Kudus, Farikha perlu didukung oleh banyak pihak termasuk dari pemerintah. Untuk itu Sam’ani juga mendorong kepada seluruh perempuan di Kudus untuk terus berkarya. Baginya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena perempuan dalam berkarya akan terus didukung.

Berita Terkini