TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bantah Muhammad Nastain (MN), pria asal Semarang yang tewas adalah mahasiswa S3 di sana.
Bahkan setelah lulus Program Magister (S2) Biologi UGM pada 2021, Muhammad Nastain tidak ada ikatan baik itu secara kerja atau tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor (S3).
Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Andi Sandi, saat ditemui di Gelanggang Inovasi Kreativitas (GIK), Rabu (23/04/2025).
Baca juga: Pernyataan Resmi Undip Semarang Soal Mahasiswa S3 UGM Jogja Ditemukan Tewas Berdarah: Angkatan 2013
Diketahui, Muhammad Nastain ditemukan tewas di kamar kosnya di Padukuhan Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.
"Jadi beliau adalah alumni kita, almarhum itu adalah alumni kita," ujar Andi Sandi.
Tidak Ada Relasi Kerja dengan UGM
Andi menambahkan bahwa setelah kelulusan MN pada tahun 2021, tidak terdapat data atau keterlibatan lebih lanjut yang menunjukkan hubungan kerja antara MN dengan pihak UGM.
"Sampai saat ini kami belum melihat ada relasinya kembali dengan UGM. Jadi almarhum setelah lulus itu tidak ada hubungan kerja dengan UGM," jelasnya.
Terkait rumor yang menyebut MN tengah melanjutkan studi S3 di UGM, pihak fakultas tidak menemukan data pendaftaran atau aktivitas akademik MN di jenjang tersebut.
"Belum ada data masuk di Fakultas Biologi sampai sekarang," ungkap Andi.
Proses Penyelidikan Masih Berlangsung
Sementara itu, Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo menyatakan bahwa penyelidikan atas kematian MN masih berlangsung.
Polisi telah memeriksa empat saksi terkait kasus tersebut.
"Masih proses, masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Sementara empat orang saksi (yang dimintai keterangan)," ujar Edy.
MN ditemukan dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah di kamar kosnya oleh pemilik kos, Dimas, setelah menerima laporan dari penghuni lain soal bau tidak sedap dari lantai dua.