TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Dipenogoro (Undip) Semarang menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Muhammad Nastain, S. Si, MSc.
Direktur Jejaring Media Komunitas dan Komunikasi Publik (JMK&KP) Undip, Nurul Hasfi membenarkan bahwa Muhammad Nastain, S. Si, MSc merupakan alumni Undip.
Dijelaskannya, saat ini Undip sedang melakukan koordinasi internal untuk mempelajari peristiwa ini.
Ia menyampaikan duka dan empati serta berharap semua keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar.
Muhammad Nastain, S. Si, MSc, ditemukan tewas bersimbah darah di kos wilayah Pandega Marta, Kalurahan Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Senin (22/4/2025).
Ia merupakan alumni Biologi Undip Semarang angkatan 2013. Almarhum lulus tahun 2017, dan Diwisuda Januari 2018.
Baca juga: Sosok Nastain Dosen Muda Tewas di Indekos Sleman, Ngadi Sang Ayah: Sejak Kecil Suka Baca Buku
Gagal Beri Motor Baru
Satu rencana kecil buat sang anak terpaksa gagal direalisasikan oleh Ngadi.
Semestinya dalam waktu dekat ini dia hendak ke Yogyakarta untuk mengantar motor baru buat Muhammad Nastain.
Namun hal itu tak terlaksana lantaran sang anak kini sudah meninggal.
Suasana duka menyelimuti rumah di Dusun Srumbung, Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang pada Rabu (23/4/2025), siang.
Para pelayat berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Muhammad Nastain (30), dosen muda Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditemukan meninggal di indekosnya di Sleman, Yogyakarta pada Selasa (22/4/2025).
Di tengah isak tangis keluarga, Ngadi, ayah almarhum berusaha tegar sambil menyalami para pelayat yang datang.
Pria kelahiran 1971 itu masih mengingat jelas rencana kecil yang tak sempat dia wujudkan, yakni mengantarkan sepeda motor baru untuk anak kesayangannya ke Yogyakarta.
“Rencana saya mau antarkan motornya ke Yogyakarta."