TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Ribuan peserta dari berbagai wilayah menghadiri silaturahmi akbar (Silatbar) Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) di Kabupaten Cilacap, Sabtu (26/4/2025).
Berlangsung di Gedung Patra Graha Cilacap, acara berlangsung begitu meriah dengan dihadiri 1.582 peserta.
Mereka terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengurus yayasan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Baca juga: Potensi Besar di Sektor Perikana, Bupati Syamsul Optimis Cilacap Bakal Jadi Pusat Industri Perikanan
Zainal Abidin, Ketua JSIT Jawa Tengah, menyampaikan, bahwa pertemuan tersebut tidak hanya sekedar halalbihalal dan silaturahmi saja.
Akan tetapi, menjadi cara bagi JSIT Jawa Tengah untuk turut mengeskplor potensi dan budaya lokal yang ada di Kabupaten Cilacap.
Seperti contoh melalui pertunjukkan tarian khas Cilacap, gelaran bazar UMKM dan lainnya.
Ke depan, potensi dan budaya lokal itu akan didukung untuk dikolaborasikan dengan kurikulum yang ada di JSIT.
"Di sini kami mencoba untuk mengeksplor bakat ataupun skill anak-anak dibidang seni.
Makanya tadi ada penampilan tari-tari khas Cilacap, kemudian kesenian-kesenian lokal juga kita tampilkan, kita support. Ke depan bisa kita kolaborasikan dengan kurikulum yang ada di JSIT," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com.
Dalam kesempatan itu, Zainal Abidin juga menyampaikan apresiasi kepada para peserta atas antusiasme yang begitu besar untuk mengikuti Silaturahmi Akbar (Silatbar).
Pasalnya para peserta sudah rela menempuh perjalanan jauh untuk dapat sampai dan berkumpul di kabupaten paling ujung barat Jawa Tengah ini.
"Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para peserta karena banyak di antaranya peserta yang menempuh perjalanan lebih dari enam jam untuk bersama-sama hadir dalam Silatbar tahun ini," kata dia.
Ke depan, Zainal pun berharap seluruh Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Jawa Tengah terus berinovasi dan memberikan layanan pendidikan terbaik kepada masyarakat.
"Kami selalu berusaha untuk berinovasi agar apa yang kami lakukan ini tidak ketinggalan dengan sekolah-sekolah yang lain," lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyatakan bahwa pihaknya begitu senang ketika ada event-event besar seperti Silatbar JSIT ini diadakan di Kabupaten Cilacap.
Selain untuk mengenalkan potensi yang ada, event-event tersebut juga bisa memberikan dampak positif khususnya bagi perekonomian lokal seperti dari sektor perhotelan, kuliner dan juga dari sektor pariwisata di Cilacap.
"Saya merasa senang kalau ada event-event di Cilacap karena pasti ada ekonomi sirkuler, pendapatan naik, UMKM laku termasuk juga hotel," katanya.
Di sisi lain, kata Syamsul, event Silatbar JSIT ini juga menjadi semangat dan motivasi untuk pengembangan Sekolah Islam Terpadu di Cilacap.
Syamsul meyakini bahwa melalui Sekolah Islam Terpadu (SIT), benteng kepribadian anak bisa kuat sehingga tidak mudah tergerus globalisasi.
"Konsep sekolah Islam terpadu ini harus benar-benar kita dorong di Cilacap," tegasnya.
Syamsul memastikan bahwa Pemkab Cilacap siap mendukung hal-hal baik seperti dalam bentuk kolaborasi dengan JSIT, kerjasama, maupun dalam bidang pengembangan pendidikan.
Tak lupa Syamsul pun memperkenalkan program unggulannya yang bertajuk Becus dan Tatag.
Becus merupakan singkatan dari Bener (Benar), Eling (Ingat), Cerdas, Ulet, dan Santun. Sedangkan Tatag sendiri mengandung nilai integritas dengan tidak korupsi, tidak melanggar norma dan mau mematuhi aturan.
Sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, diakhir acara JSIT Jateng juga menghimpun donasi untuk saudara kita di Palestina.
Total donasi yang berhasil dihimpun dari Sekolah Islam Terpadu se-Jawa Tengah untuk Palestina sebanyak Rp1.035.371.900. (pnk)
Baca juga: Pemkab Cilacap Siapkan Lahan Seluas 5 Hektare di Majenang Untuk Bangun Sekolah Rakyat