TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Pemerintah pusat menegaskan komitmennya mempercepat pembangunan infrastruktur strategis di wilayah selatan Jawa.
Salah satu proyek prioritas yang dikebut adalah Jalan Tol Yogyakarta - Cilacap yang masuk daftar Proyek Strategis Nasional bersama Tol Brebes - Purwokerto - Cilacap.
Nilai investasinya mencapai Rp38,47 triliun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Tol Yogyakarta - Cilacap memiliki panjang 121,75 kilometer.
Ruas tol ini akan terhubung dengan Tol Gedebage - Tasik - Cilacap, Tol Pejagan - Cilacap, dan Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulonprogo.
Keberadaan jalur ini diyakini dapat mempersingkat waktu perjalanan dari Yogyakarta menuju Cilacap secara signifikan.
Pj Sekda Cilacap, Sadmoko Danardono mengatakan, Pemkab masih menunggu kebijakan resmi dari pemerintah pusat terkait teknis pelaksanaan proyek ini.
"Pada prinsipnya, Cilacap siap jika pada saatnya proyek tersebut berjalan," ujarnya, Jumat (8/8/2025).
Sadmoko mengatakan, untuk usulan pembangunan Tol Yogyakarta - Cilacap masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya .
Dijelaskan, ada trase tol tersebut akan melewati empat kecamatan dengan puluhan desa terdampak.
Di Kecamatan Kesugihan, desa yang dilalui adalah Dondong, Planjan, Karangjengkol, dan Kesugihan.
Di Kecamatan Maos, desa yang terdampak meliputi Karangrena, Klapagada, Maos Kidul, Maos Lor, Kalijaran, dan Mrenek.
Di Kecamatan Sampang, desa yang dilalui adalah Paketingan, Ketanggung, Nusajati, dan Paberasan.
Di Kecamatan Kroya, desa yang terdampak adalah Mujur Lor dan Buntu.
Rencananya, exit tol akan dibangun di Jalan Raya Sampang - Buntu.
Sadmoko menambahkan, pembangunan tol diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa, khususnya di Cilacap.
"Dengan adanya jalan tol maupun kegiatan lainnya di Cilacap, pada saatnya nanti dapat terealisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya. (ray)