TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Program pendidikan bertajuk outing class menjadi senjata bagi tenaga pendidik untuk memperkenalkan pengetahuan yang lebih luas.
Terkhusus bagi pelajar usia dini dalam rangka mengenalkan kondisi lingkungan masyarakat.
Seperti yang dilakukan KB Al Chusna Loram Kulon Kudus memprogramkan kegiatan outing class 3-4 kali dalam setahun.
Baca juga: Tangis Histeris di Balongrawe: Duka Mendalam di Balik Outing Class yang Berujung Petaka
Outing class pelajar KB Al Chusna dilakukan menyasar dunia usaha yang bisa dijadikan sebagai bahan edukasi bagi pelajar usia dini.
Seperti usaha perkebunan, peternakan, kuliner, hingga kerajinan.
Pengelola KB Al Chusna Loram Kulon Kudus, Minah Indahwati mengatakan, pada tahun ajaran 2024/2025, anak didiknya tercatat sudah melangsungkan tiga kali kegiatan outing class hingga akhir April.
Kegiatan belajar di luar kelas yang pertama berlangsung di tempat produksi roti untuk pembelajaran anak didik tentang usaha di bidang kuliner.
Selanjutnya, peserta didik diajak belajar bersama petani melon sukses di Besito.
Para siswa diedukasi bagaimana proses menjadi petani, mulai dari penanaman, perawatan tanaman, hingga tahap memanen hasil yang ditanam.
Outing class ketiga dilakukan di tempat produksi aneka macam boneka dan souvenir di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Selasa (29/4/2025).
Diikuti oleh 140 pelajar usia dini dibagi menjadi empat kelompok.
Kata Minah, di tempat usaha Barokah Toys, anak didiknya berkesempatan praktik langsung membuat souvenir boneka unta.
Mulai dari tahap pemilahan kain, hingga proses memasukkan dacron ke dalam boneka.
"Kegiatan outing class kali ini, kami ingin memberikan pengalaman pada anak-anak. Meskipun usianya masih dini, minimal anak-anak mengenal dunia positif di luar, serta dapat pengalaman baru," tuturnya.
Melalui kegiatan outing class, tenaga pendidik KB Al Chusna Loram Kulon Kudus berharap, siswanya kelak bisa meneladani hal-hal positif yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Termasuk di antaranya dunia usaha sukses yang dibangun masyarakat pekerja keras.
"Outing class ini jadi program yang bagus jika dikonsep dengan baik. Jadi tidak asal-asalan memilih tujuan. Karena anak-anak akan belajar, jadi harus tepat sasaran dalam pemilihan tempat tujuan," tuturnya.
Baca juga: Menggali Ilmu di UKSW, Outing Class SMK Kanisius Ungaran Bersama Dolan UKSW
Pengelola Barokah Toys, Kusnan menyambut baik program outing class para pelajar.
Dia juga terbuka bagi sekolah dari manapun yang bersedia menyambangi tempat usahanya di bidang produksi souvenir dan boneka.
"Kita harus mendukung penuh dunia pendidikan. Apa yang kita bisa bantu, kita berikan untuk mendukung pendidikan yang lebih maju," ucapnya. (Sam)