Berita Semarang

UNNES Dorong Guru SMP di Semarang Kuasai Literasi Multimodal lewat Pengembangan Modul Ajar Inovatif

Penulis: Ctr
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SMP, tim dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pengembangan Modul Ajar Berbasis Multimodal Literacy Sebagai Strategi Inovatif Bagi Guru Bahasa Inggris SMP”.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG --  Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SMP, tim dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pengembangan Modul Ajar Berbasis Multimodal Literacy Sebagai Strategi Inovatif Bagi Guru Bahasa Inggris SMP”.

Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 2 Ungaran, Kabupaten Semarang, pada Selasa (17/6/2025) dan diikuti oleh puluhan guru anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMP se-Kabupaten Semarang.

Ketua tim pelaksana, Dr Novia Trisanti, menjelaskan bahwa literasi multimodal menjadi salah satu kompetensi yang perlu dimiliki guru di era digital.

“Saat ini siswa terbiasa mendapatkan informasi dari berbagai media, baik teks, gambar, audio, maupun video.

Guru perlu mengintegrasikan semua mode ini ke dalam pembelajaran agar materi menjadi lebih menarik, relevan, dan mendorong keterlibatan siswa secara aktif,” ujarnya.

Dr Novia Trisanti membuka sesi dengan membahas langkah-langkah mengintegrasikan multimodality ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Ia menekankan pentingnya memilih mode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. Peserta juga diajak mempraktikkan penyusunan RPP yang memadukan teks, visual, audio, gerakan, dan media digital secara proporsional.

“Multimodality bukan hanya menambah variasi, tetapi juga mengoptimalkan daya serap siswa,” jelasnya.

Sesi berikutnya disampaikan oleh Henrikus Joko Yulianto, MHum, PhD yang mengangkat peran puisi sebagai sarana melatih keterampilan bahasa melalui verbal and gestural modes.

Ia menunjukkan bagaimana pembacaan puisi dengan intonasi, tempo, dan gerak tubuh yang tepat dapat membantu siswa memahami makna dan nuansa bahasa Inggris.

Guru peserta kegiatan juga berkesempatan melakukan latihan membaca puisi secara ekspresif.

“Puisi dapat menjadi media kreatif untuk mengajarkan kosakata, pengucapan, sekaligus keterampilan berbicara,” ujarnya.

Materi ketiga dibawakan oleh Almira Irwaniyanti Utami, MLi, yang memaparkan teknik mengajarkan berbagai genre teks bahasa Inggris, seperti naratif, deskriptif, prosedural, hingga argumentatif.

Ia menekankan pentingnya strategi adaptasi materi sesuai kebutuhan siswa, termasuk penggunaan media multimodal untuk setiap jenis teks.

“Guru perlu memahami karakter setiap genre agar bisa menyajikan pembelajaran yang terarah dan bermakna,” katanya.

Halaman
12

Berita Terkini