Berita Viral

Miris! Remaja 14 Tahun di Grobogan Pukul Nenek karena Tak Diberi Uang, Dinsos Turun Tangan

Penulis: Andra Prabasari
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

REMAJA ANIAYA NENEK - Sebuah video remaja berinisial D (14) yang memarahi neneknya saat meminta uang viral di media sosial. Dalam unggahan akun TikTok @kabar.grobogan, remaja perempuan itu memukul sang nenek lantaran tidak diberikan uang.

Miris! Remaja 14 Tahun di Grobogan Pukul Nenek karena Tak Diberi Uang, Dinsos Turun Tangan

TRIBUNJATENG.COM - Sebuah video remaja berinisial D (14) yang memarahi neneknya saat meminta uang viral di media sosial. 

Dalam unggahan akun TikTok @kabar.grobogan, remaja perempuan itu memukul sang nenek lantaran tidak diberikan uang.

Menyikapi hal tersebut, tim gabungan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Sosial (Dinsos), serta Unit PPA Polres Grobogan mendatangi rumah sang nenek, Patmi (71) pada Selasa (29/4/2025).

Berdasarkan informasi dari caption video, rumah Patmi berada di Desa Warukaranganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Sayangnya, remaja D tidak berada di rumah saat kunjungan berlangsung. 

Menurut keterangan keluarga, D telah pergi tanpa pamit sejak Minggu lalu, usai terlibat pertengkaran dengan neneknya.

Patmi mengungkapkan kepada petugas bahwa bukan hanya D yang bersikap agresif, tetapi juga kakaknya, C (17). 

“D mulai sering marah sejak awal tahun ini. Kakaknya bahkan sudah lebih dulu sering marah-marah, sampai pernah merusak dinding rumah yang hanya terbuat dari anyaman bambu,” ujar Patmi berdasarkan keterangan unggahan.

Kedua cucu Patmi ditinggal ibunya sejak masih kecil, sementara sang ayah—anak Patmi—telah menikah lagi. 

Patmi merawat mereka dengan keterbatasan ekonomi. 

Sementara itu suami Patmi yang sudah berusia 81 tahun tak lagi mampu bekerja dan bantuan dari ayah kandung anak-anak itu tidak menentu. 

“Kadang dua minggu sekali kirim 500 ribu. Itu pun tak cukup untuk kebutuhan mereka berdua,” jelasnya.

Patmi mengaku berhemat untuk memenuhi kebutuhan keluarga, namun sikap hemat ini kerap memicu kemarahan dari kedua cucunya. 

Saat ini, keberadaan D belum diketahui, sementara C diketahui telah merantau ke Jakarta sejak 23 April lalu untuk bekerja di sebuah warung proyek.

Dinas Sosial Grobogan mengaku belum dapat melakukan langkah rehabilitasi karena kedua anak tersebut tidak berada di rumah. 

“Kami masih menunggu mereka pulang ke rumah. Nantinya, akan kami dampingi dan rehabilitasi agar kondisi psikologis mereka bisa kembali stabil. Keluarga sudah menyatakan dukungannya,” ujar Kepala Dinas Sosial Grobogan, Indri Agus Velawati.

Sebelum meninggalkan lokasi, tim gabungan menyerahkan bantuan sosial kepada Patmi sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangannya merawat kedua cucunya.

 

 

Berita Terkini