Temuan Mayat Wanita Dicor di Wonogiri

Ini Hasil Autopsi Jenazah Dwi Hastuti yang Dikubur dan Ditimpa Cor di Wonogiri, Ada Luka di Kepala

Penulis: Agus Iswadi
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HASIL AUTOPSI - Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo. Dari hasil autopsi, korban Dwi Hastuti meninggal karena mengalami luka serius di bagian kepala, hingga akhirnya jenazah dibungkus plastik, dikubur, dan ditimpa cor beton di belakang rumah orangtua pelaku.

TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Penyebab Dwi Hastuti meninggal yang kemudian jenazahnya dikubur di belakang rumah warga Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri itu dikarenakan mengalami luka di bagian kepala.

Seperti diketahui, warga sekitar sempat digemparkan dengan adanya penemuan mayat perempuan, Dwi Hastuti (48) yang merupakan warga Baturetno di belakang rumah orangtua Joko Nur Setiawan (34).

Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Pengakuan Orangtua Pelaku Jadi Awal Terungkapnya Jenazah Korban Dikubur dan Ditimpa Cor di Wonogiri

Baca juga: "Kondisi Masih Utuh Tapi Bau" Temuan Mayat Wanita Terkubur Cor di Belakang Rumah Warga Wonogiri

Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo menyampaikan, jenazah telah diautopsi di RSDM Surakarta usai pembongkaran liang tempat korban dikubur dan ditimpa cor pada Kamis (1/5/2025) dini hari.

"Hasil autopsi menyebut jika penyebab kematian korban karena luka di bagian kepala."

"Kemudian karena dibekap itu mungkin yang bersangkutan mati lemas," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (2/5/2025) siang.

Dia menerangkan, ada beberapa kemungkinan penyebab kematian korban sebelum akhirnya dikubur di lahan belakang rumah.

Apakah itu lantaran kepala korban yang terbentuk pondasi belakang rumah atau mati lemas karena dibekap oleh pelaku saat cekcok.

Saat ditanya adanya kabar bahwa korban dalam kondisi hamil, terang Iptu Agung, membantahnya alias tidak benar.

Pasalnya, hasil autopsi tidak menyebutkan bahwa korban dalam kondisi hamil.

Dia menambahkan, jenazah telah dimakamkan setelah proses autopsi selesai.

LOKASI KORBAN DIKUBUR - Petugas Satreskrim Polres Wonogiri mengecek liang tempat dikuburnya korban, Dwi Hastuti yang berada di belakang rumah orangtua tersangka, Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (2/5/2025) siang. Kasus ini terungkap seusai orangtua pelaku memberikan keterangan kepada pihak kepolisian yang sedang melaksanakan serangkaian penyelidikan. (TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI)

Hasil Keterangan Orangtua Pelaku

Diberitakan sebelumnya, kasus mayat di pekarangan belakang rumah warga Dusun Brubuh Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri terungkap dari keterangan orangtua pelaku.

Seperti diketahui, warga sekitar digemparkan dengan adanya penemuan mayat perempuan, Dwi Hastuti (48) di belakang rumah orangtua Joko Nur Setiawan (34) yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut pada Kamis (1/5/2025) pukul 01.30.

Pantauan di lokasi tampak garis polisi masih terpasang di rumah tempat penemuan mayat itu pada Jumat (2/5/2025) siang.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo menyampaikan, semula polisi menerima laporan orang hilang atas nama Dwi Hastuti pada 14 Februari 2025. 

Setelah menerima laporan tersebut, kepolisian lantas melakukan serangkaian penyelidikan dan scientific investigation.

Di sisi lain, polisi juga meminta keterangan orangtua Dwi Hastuti.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, keluarga melihat korban terakhir kali keluar rumah dengan tersangka. 

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya bisa mengungkap kasus tersebut berdasarkan keterangan orangtua tersangka, Gimin.

Baca juga: Sosok Dwi Hastuti Wanita Wonogiri Dicor di Belakang Rumah, Tersangka Pembunuhnya Sudah Ditangkap

Baca juga: Geger Mayat Wanita Terkubur di Belakang Rumah Warga Wonogiri, Terbungkus Plastik dan Ditimpa Cor

"1 Mei 2025 kami mengungkap tabir hilangnya seorang berinisial DH."

"Telah meninggal dikubur di belakang rumah orangtua pelaku pembunuhan," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (2/5/2025).

Dari hasil keterangan orangtua tersangka, terangnya, korban dikubur di belakang rumah dekat kandang itik.

Polisi lantas melakukan pembongkaran.

Dia menuturkan, proses pembongkaran berlangsung sekira 2,5 jam atau hingga pukul 03.00 pada Kamis (1/5/2025).

Proses pembongkaran cukup lama karena liang tempat dikuburnya korban ditimpa cor.

Polisi menemukan tas saat membongkar liang tersebut.

Tas tersebut berisi KTP milik korban, kartu ATM, dan kartu identitas lainnya.

"Dikuburkan di liang, jadi yang atas cor-coran ditutupi papan."

"Jasad korban dibungkus plastik dan kain jarik."

"Kedalaman (liang) sekira 1,5 meter," terangnya.

DIDUGA KORBAN PEMBUNUHAN - Evakuasi jenazah diduga korban pembunuhan di belakang rumah warga Dusun Brubuh RT 04 RW 01, Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (1/5/2025). Berdasarkan informasi yang beredar, korban adalah Dwi Hastuti (48) warga Kecamatan Baturetno yang dilaporkan hilang pada 10 Februari 2025. Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Teka-teki Identitas Wanita Dikubur dan Dicor di Wonogiri, Diduga Warga Baturetno, Masih Selidiki, https://solo.tribunnews.com/2025/05/01/teka-teki-identitas-wanita-dikubur-dan-dicor-di-wonogiri-diduga-warga-baturetno-masih-selidiki?page=all#goog_rewarded. Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya (POLRES WONOGIRI)

Kasatreskrim menerangkan, korban dan tersangka sempat terlibat cekcok sebelum kejadian. 

Diketahui kedatangan korban dan pelaku ke rumah tersebut dalam rangka membicarakan permintaan korban.

Korban yang berstatus sebagai janda meminta kepada tersangka supaya dinikahi.

Akan tetapi tersangka bingung lantaran sudah berkeluarga hingga terjadinya cekcok antara keduanya.

Korban dan pelaku diketahui telah saling kenal sejak Oktober 2024.

"Motifnya asmara, korban meminta kepada tersangka insial J untuk dinikahi."

"Tersangka bingung karena sudah memiliki keluarga," ungkapnya.

Berdasarkan pengakuan tersangka, jelas Iptu Agung, pelaku khilaf kemudian mencekek dan membekap korban saat cekcok tersebut.

Kemudian korban jatuh dan kepala membentur pondasi di belakang rumah.

Pelaku melancarkan aksinya pada 11 Ferbruari 2025 atau 3 hari sebelum adanya laporan orang hilang ke kepolisian.

"Itu (korban dikubur) dilakukan pelaku sendiri," ucapnya.

Warga sekitar, Andika Wisnu kaget mendengar kabar adanya penemuan mayat di rumah tetangganya itu.

Dia mendapatkan kabar itu dari polisi yang berada di sekitar lokasi pada Kamis (1/5/2025) dini hari.

Menurutnya, pelaku jarang berkunjung ke kediaman orangtuanya karena telah tinggal bersama keluarganya.

Dia mengungkapkan, orangtua pelaku tinggal seorang diri di rumah tersebut.

"Paling ke sini cuma jenguk orangtua, tapi jarang," imbuhnya. (*)

Baca juga: Pemkab Blora Ajukan Pinjaman Rp215 Miliar untuk Perbaiki 41 Jalan Rusak, Dipilih Bunga Terendah

Baca juga: Hari Jadi ke-478 Kota Semarang, DPRD Tekankan Pemerataan Pembangunan

Baca juga: Pemkab Kendal Siapkan Pos Aduan Hukum Tiap Desa, Penanggungjawab Kades

Baca juga: Beralasan Sembuhkan Sakit, Guru Silat di Wonogiri Cabuli 7 Muridnya, Punya Tempat Khusus

Berita Terkini