TRIBUNJATENG.COM - Pria ini bernama Frengky Monim. Ia menjadi viral lantaran lantaran mengaku sebagai Tuhan.
Dalam gambar yang beredar, Frengky berambut panjang dan gimbal.
Lantas seperti apa ajaran yang disebarkan Frengky?
Baca juga: Polisi Tangkap Enam Pelaku Tawuran Antarpelajar di Pati, Luruskan Kabar Soal Kondisi Terkini Korban
Dikutip dari Tribun Papua, Frengky memiliki ajaran sesat yang pengikutnya harus telanjang ketika akan beribadah.
Selain itu, dia juga memerintahkan agar pengikutnya beribadah tanpa menggunakan alat penerangan.
Pernyataannya ini sempat viral dalam sebuah video yang diunggah di Facebook pada Kamis (8/5/2025) lalu.
"Kalau ibadah di dalam rumah pintu depan harus ditutup, pintu belakang saja yang dibuka. Ibadah jam lima subuh harus gelap-gelap, tidak boleh ada lampu. Jika ada perumpuan yang hamil dibuat pria tersebut anaknya dibilang anak roh kudus," kata Frengky dalam video tersebut.
Tentang video tersebut, Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay mengungkapkan aliran sesat yang diyakini Frengky Monim itu sudah disebarkan di Genyem, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua sejak tiga bulan lalu.
Bahkan, Frengky sampai mendirikan pondok di belakang area SMA Negeri 1 Nimboran.
Lalu, sebenarnya Frengky dan para pengikutnya sempat diusir oleh warga setempat dari lokasi karena telah menyebarkan aliran sesat.
"Ternyata benar ada kegiatan itu akhirnya diusir dan dibubarkan oleh anak-anak muda kampung," ujar Umar.
Umar mengatakan setelah viral, Frengky dan para pengikutnya melarikan diri ke Sorong.
Dia mengungkapkan pengikut Frengky yang kabur diperkirakan sebanyak 20 orang.
"Sampai dengan sekarang sudah tidak ada kegiatan lagi. Kalau yang di data sekitar 20 orang. Tetapi semua larinya ke Sorong," katanya.
Tentang ajaran sesat yang diajarkan Frengky, Umar mengungkapkan bahwa para pengikut melakukan ibadah pada malam hari dan dilanjutkan melakukan hubungan seksual.
Namun, Umar menegaskan segala bentuk aktivitas aliran sesat yang dipimpin Frengky sudah tidak ada di Jayapura.
"Tidak ada korban, ada masyarakat yang sekitar ini yang ikut, iming-iming tidak ada juga. Kalau di fotonya sudah umuran. Saat ini sudah tidak ada aktivitas, pondoknya yang masih ada," katanya.
Lebih lanjut, Umar memerintahkan jajarannya agar menumpas segala bentuk ajaran sesat di Jayapura.
"Saya minta kapolsek langsung tindak tegas," ujarnya.