TRIBUNJATENG.COM - Sosok NH wanita yang bersama kakaknya mengirim mayat bayi melalui layanan ojol diungkap polisi.
Disebutkan NH berprofesi sebagai PSK, namun polisi menduga bayi itu hasil hubungannya dengan kakak kandung berinisial R.
Polisi menyebut bayi tersebut kemungkinan merupakan hasil hubungan inses antara kakak dan adik kandung.
Baca juga: Hubungan Inses Adik dan Kakak, Bayi Tewas Dikirim ke Kuburan via Ojol: Tetap Tes DNA, Ngga Yakin
Baca juga: Fakta Mengejutkan di Balik Mayat Bayi Dikirim via Ojol, Hasil Hubungan Inses hingga Profesi Pelaku
Peristiwa ini bermula pada Kamis pagi (8/5/2025) ketika seorang driver ojek online, Yusuf Ansari, menerima pesanan pengiriman barang menggunakan layanan Gosend.
Paket tersebut awalnya dipesan oleh akun bernama Rudi dan ditujukan kepada seorang penerima bernama Putri.
Yusuf mengambil paket di depan Indomaret Jalan KL Yos Sudarso, Medan, dan saat tiba di alamat tujuan, ia tak menemukan penerima.
“Yusuf menerima barang yang mau diantar ke penerima bernama Putri. Paket ini berupa satu kotak kardus,” kata Agam Zubir, Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams).
Setelah tak bisa menghubungi penerima, Yusuf membuka paket bersama warga setempat dan terkejut menemukan jasad bayi di dalamnya.
“Di dalam kardus itu ada beberapa helai kain dan di bawahnya ada mayat bayi,” ujar Agam.
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan bahwa bayi tersebut dilahirkan oleh NH (21) di rumahnya di kawasan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, pada 3 Mei 2025.
Bayi tersebut lahir prematur dan mengalami kekurangan gizi.
“Dia melahirkan dan merawat bayi itu sendiri,” ungkap Gidion.
Setelah dilahirkan, bayi sempat dibawa ke RSU Delima di Jalan KL Yos Sudarso, namun dokter menyarankan agar bayi dirujuk ke RSUD Pirngadi.
Namun, karena keterbatasan ekonomi, NH memilih untuk membawa bayi tersebut pulang.
"Namun, NH memilih membawa bayi itu kembali ke kediamannya karena keterbatasan ekonomi," jelas Gidion.
Bayi tersebut akhirnya meninggal dunia pada 7 Mei 2025.
Setelah bayi meninggal, R (25), kakak kandung NH, memutuskan untuk mengirimkan jenazah bayi tersebut melalui layanan ojek online.
R membungkus jasad bayi dalam kardus dan memesankan layanan antar melalui aplikasi ojek online ke pemakaman umum di Jalan Kapten Muchtar Basri, Medan.
“Untuk ide pengiriman bayi itu si R. Terkait kenapa bayi tidak dimakamkan secara wajar, ini masih diselidiki,” sebut Gidion.
Polisi mengungkapkan bahwa NH bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) dan melahirkan bayi tersebut di rumahnya.
Ia merawat bayi itu sendirian tanpa dukungan finansial yang cukup.
NH juga mengaku belum mengetahui siapa ayah biologis dari bayi tersebut, meskipun ia memiliki hubungan asmara dengan R.
“Dia (NH) mengaku pacaran (dengan R),” ujar Gidion.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Arif Setyawan menjelaskan bahwa bayi tersebut mengalami sakit akibat kelahiran prematur dan kekurangan gizi.
"Bayi itu sempat sakit karena lahir prematur dan kurang gizi,” ujar Bayu.
Meskipun bayi sempat dirawat di rumah sakit, kondisi kesehatan bayi terus memburuk dan akhirnya meninggal dunia.
Polisi menduga bahwa bayi tersebut adalah hasil hubungan inses antara NH dan R.
NH mengaku memiliki hubungan asmara dengan R, yang merupakan kakaknya sendiri.
Polisi belum dapat memastikan hal ini dan berencana untuk melakukan tes DNA untuk mengonfirmasi hubungan biologis antara keduanya.
“Dia (NH) mengaku pacaran (dengan R),” kata Kombes Gidion.
Pada Jumat pagi (9/5/2025), polisi berhasil menangkap NH dan R di kawasan Medan Belawan. Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Polisi terus mendalami lebih lanjut penyebab kematian bayi serta motif pengiriman jenazah bayi menggunakan layanan ojol.
“Dia melahirkan dan merawat bayi itu sendiri. Lalu bayinya sakit dan diantar ke rumah sakit. Terus kembali dibawa kembali ke rumah karena keterbatasan ekonomi. Bayi meninggal 7 Mei,” ungkap Kombes Gidion.
Polisi kini masih mendalami lebih lanjut mengenai motif di balik tindakan mengirimkan jenazah bayi melalui ojek online.
Selain itu, penyidik juga menunggu hasil tes DNA untuk memastikan hubungan biologis antara NH dan R. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fakta Mengejutkan Kasus Mayat Bayi Dikirim Lewat Ojol di Medan"