Setelah itu, ia menjadi rekan peneliti tamu di Program Studi Hukum Asia Timur Harvard Law School pada 2002 hingga 2003.
Pendidikan lanjutannya ia tempuh di University of Melbourne, Australia, dengan gelar Master of Laws (LLM) pada tahun 2009.
Studi tersebut ia jalani berkat beasiswa dari Australian Development Scholarship.
Putuskan Menikah Muda
Najwa Shihab dan Ibrahim Assegaf bertemu bertemu saat masih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Saat itu, Ibrahim merupakan senior Najwa Shihab di kampus.
Keduanya menjalin hubungan selama enam bulan sebelum memutuskan menikah pada 1997.
Saat itu Najwa Shihab masih berusia 20 tahun dan berstatus mahasiswi semester 3.
Dalam video wawancaranya bersama Merry Riana, Najwa tidak pernah memiliki cita-cita untuk menikah muda.
Namun saat itu ia yakin Baim, panggilan akrab sang suami, merupakan sosok pria yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya.
"Gak pernah berencana spesifik nikah muda sih, cuma merasa menemukan orang yang tepat aja dan waktu itu mikirnya kalau bisa bahagia sekarang kenapa harus menunda kebahagiaan," kata Najwa.
Sebelum menerima pinangan Baim yang terpaut usia 6 tahun lebih tua, Najwa sempat diajak untuk melaksanakan ibadah umrah oleh kedua orang tuanya.
"Sebelum memutuskan untuk menerima lamaran, supaya mantab dulu salat istikharah di sana," kata Najwa.
Seusai melaksanakan ibadah umrah kedua orang tuanya memastikan kembali dan akhirnya Najwa yakin untuk menerima lamaran Baim.
Setelah menikah keduanya merasa tidak seperti sudah menikah karena masih tinggal di rumah orang tua.