TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Kondisi banjir yang melanda Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, mulai menunjukkan tanda-tanda membaik, Jumat (23/5/2025).
Setelah beberapa hari dikepung air, tanggul Sungai Renggong yang sempat jebol kini telah berhasil ditutup dan kini sedang proses penguatan berupa pemasangan pancang bambu.
Informasi tersebut disampaikan oleh Masrikan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan.
Ia menyebutkan bahwa proses penanganan tanggul berjalan lancar dan saat ini fokus diarahkan pada penguatan struktur serta koordinasi dengan instansi terkait.
“Tanggul sudah tertangani, saat ini tinggal penguatan. Sedangkan untuk titik-titik kritis, kami koordinasi dengan BBWS agar ke depan tidak terjadi tanggul jebol lagi,” ungkap Masrikan kepada TribunJateng.com, Jumat (23/5/2025).
Kerahkan 5 Pompa Besar untuk Kuras Genangan
Untuk mempercepat surutnya air, BPBD Grobogan bersama sejumlah instansi terkait telah mengerahkan lima unit pompa besar berkapasitas 15 ribu liter per menit.
Pompa-pompa tersebut berasal dari BPBD Kudus, Demak, Kendal, UPT Bodri Kuto, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Selain itu, pompa berukuran sedang dari desa serta dua unit pompa Karhutla milik BPBD Grobogan turut dikerahkan.
“Pompa kami kerahkan untuk mengintensifkan penyedotan air setelah tanggul ditutup. Kami perkirakan dalam dua hari ke depan, genangan di wilayah perumahan akan habis, dan genangan di area persawahan pun akan mulai berkurang,” jelas Masrikan.
Langkah cepat ini dilakukan agar warga bisa segera kembali beraktivitas secara normal dan menghindari risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat genangan air berkepanjangan.
Penanganan Pascabencana Dimulai
BPBD Grobogan juga telah menyiapkan langkah-langkah penanganan pascabencana.
Bersama pemerintah desa, TNI, dan Polri, pihaknya akan mulai melakukan pembersihan lingkungan mulai Sabtu pagi (24/5/2025).
“Kami bekerja sama dengan Pemdes, TNI, dan Polri. Rencananya mulai besok pagi kita mulai penanganan pascabencana, terutama membersihkan lingkungan agar warga tidak mengalami penyakit yang disebabkan karena bencana,” tutur Masrikan.