Sosok Ida, Guru SLB di Blitar yang Dipuji Gus Iqdam karena Rela Hujan-Hujanan Demi Murid Disabilitas
TRIBUNJATENG.COM - Sosok Ida, seorang guru luar biasa dari Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tengah menjadi viral di media sosial.
Ida merupakan guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunas Bangsa Kanigoro, yang didedikasikan untuk mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus atau disabilitas.
Namanya mencuat setelah sebuah video menyentuh hati beredar luas di berbagai platform media sosial.
Dalam video tersebut, tampak Ida rela hujan-hujanan demi memberikan gerakan menari kepada murid-muridnya yang sedang tampil di atas panggung dalam sebuah acara.
Aksi menginspirasi ini dilakukan Ida agar murid-muridnya bisa menampilkan tarian secara maksimal, tanpa merasa kesulitan mengikuti gerakan karena muridnya tersebut merupakan anak disabilitas.
Pengorbanan Ida demi anak-anak disabilitas ini tidak hanya mendapatkan simpati dari warganet, tetapi juga perhatian dari tokoh agama dan publik figur, Gus Iqdam.
Dalam sebuah acara, Gus Iqdam secara langsung mengundang Ida untuk hadir dan berbincang mengenai perjuangannya sebagai guru SLB.
Di momen tersebut, Gus Iqdam memuji dedikasi Ida yang telah mengabdi selama sembilan tahun sebagai guru honorer di sekolah untuk anak-anak autis.
Saat ditanya mengenai status pernikahan, Ida menjawab dengan rendah hati bahwa dirinya belum menikah.
“Iki Bu Ida wong mulia tenan. Yuswa pinten?” tanya Gus Iqdam megutip video yang diunggah akun TikTok @.wahyu.shubuch Jumat (23/5/25).
“30 taun,” jawab Ida.
Gus Iqdam melanjutkan pujiannya, menyebut bahwa pengabdian Ida selama sembilan tahun adalah bentuk kemuliaan yang luar biasa.
Ia pun penasaran apa yang membuat Ida bertahan mengajar di SLB dalam waktu yang cukup lama.
“Karena saya sudah sayang sama anak-anak,” jawab Ida singkat.
Sikap dan pengorbanan Ida membuat banyak orang tersentuh, termasuk Gus Iqdam sendiri yang memuji Ida karena tak peduli dengan pandangan orang-orang di sekitarnya saat harus berada di tengah hujan, yang terpenting baginya adalah anak-anak yang ia bimbing bisa tampil dengan percaya diri.
“Anak-anak nari di panggung dalam kondisi hujan sambil tangannya bergerak-gerak. Bu Ida tidak peduli orang-orang melihat, yang penting anak-anak tampil,” ujar Gus Iqdam.
Mengajar di SLB Tunas Bangsa Kanigoro
Ida diketahui mengajar di SLB Tunas Bangsa Kanigoro, yang terletak di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.
Saat ini, sekolah tersebut memiliki sekitar 75 murid dengan berbagai jenis kebutuhan khusus.
Dalam kesempatan itu, Ida juga mengucapkan terima kasih kepada Gus Iqdam dan para donatur yang telah memberikan kesempatan kepada para muridnya untuk tampil dan menunjukkan bakat mereka di hadapan publik.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada panjenengan dan para donatur karena sudah memberikan kesempatan kepada putra-putri spesial kami untuk tampil dan menunjukkan karya mereka,” ujar Ida.
Ida tidak hanya fokus pada tugasnya sebagai pendidik, tetapi juga memiliki harapan besar untuk masa depan anak-anak disabilitas.
Ia berharap kesadaran masyarakat terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus semakin meningkat.
“Mohon kepada masyarakat, jika ada anak spesial di sekitar Anda, jangan dijauhi, jangan dikucilkan, dan jangan dibully,” pintanya.