Arshad Shah, Kepala Lapas Distrik Malir, menyebut hanya ada 28 petugas yang berjaga pada malam kejadian.
Ia juga mengakui bahwa bagian dalam penjara tidak dilengkapi kamera pengawas (CCTV), yang membuat pengawasan semakin sulit.
Namun, Shah menekankan bahwa meskipun penjara menampung sekitar 6.000 narapidana, jumlah yang berhasil kabur hanya sebagian kecil dari total populasi penghuni lapas.
Tindakan membuka sel tahanan karena gempa tersebut menuai kritik dari pejabat tinggi provinsi.
Kepala Menteri Provinsi Sindh, Murad Ali Shah, menilai langkah tersebut sebagai keputusan fatal.
“Itu adalah kesalahan besar dari pihak penjara,” tegasnya.
Murad juga mengingatkan para napi yang kabur agar segera menyerahkan diri.
Ia menyebut sebagian dari mereka merupakan pengguna narkoba dan mengingatkan bahwa pelanggaran ringan bisa berkembang menjadi dakwaan serius.
“Tuduhan pelanggaran ringan bisa berubah menjadi kasus besar seperti tindak terorisme,” katanya.
Hingga Selasa siang, aparat keamanan telah berhasil menangkap kembali sekitar 80 narapidana.
Operasi pencarian besar-besaran masih berlangsung di seluruh penjuru Karachi, dan penjagaan di sejumlah fasilitas pemasyarakatan diperketat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Picu 200 Napi Kabur dari Penjara Pakistan"
Baca juga: Sipir Bantu 10 Napi Kabur dari Penjara dengan Matikan Aliran Air di Dalam Sel