Berita Viral

Dijemput Bupati Brebes, Adnan Tak Sempat Bertemu Dedi Mulyadi: Baru Kontakan Sama Kakaknya KDM

Editor: Awaliyah P
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TAK SEMPAT BERTEMU - Bocah yang viral gowes demi bertemu Dedi Mulyadi mengaku belum sempat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat tersebut. Kini ia telah dijemput oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya.

Dijemput Bupati Brebes, Adnan Tak Sempat Bertemu Dedi Mulyadi: Baru Kontakan Sama Kakaknya KDM

TRIBUNJATENG.COM - Adnan, remaja yang bersepeda demi bertemu Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat akhirnya dijemput oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma.

Seperti yang diketahui, kisah Adnan viral di media sosial lantaran perjalannya ingin bertemu Dedi Mulyadi.

Dalam video yang beredar sebelumnya, Adnan mengaku putus sekolah sejak kelas 2 SMP.

"Harusnya sekarang kelas 1 SMA," katanya dalam video tersebut.

Terbaru, Adnan sudah dijemput oleh Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma.

Ibu kandung Adnan meninggal sejak 4 tahun lalu.

Saat itu Adnan berusia 12 tahun.

Selama ini Adnan tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Bumiayu.

"Asal dari Bumi Ayu ke Cirebon 1 hari, terus dari Cirebon 1 hari."

Adnan mengaku belum sempat bertemu Dedi Mulyadi.

"Saya belum (ketemu). Semalam baru kontakan sama kakaknya KDM," beber Adnan.

Bupati Brebes langsung turun tangan menjemput Adnan di Subang pada Selasa, (10/6/2025).

Ia juga membawa Adnan kembali ke Brebes.

Paramitha Widya Kusuma menyatakan siap menanggung seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan hidup Adnan.

"Adnan sudah saya jemput."

"Sekolah dan kehidupan sehari-hari semuanya saya yang nanggung," ungkap Paramitha.

Paramitha tak memungkiri bahwa hatinya ikut tergerak setelah mengetahui kisah Adnan.

Tak sendiri, Bupati Paramitha didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes saat menjemput Adnan.

Kisah Hidup Adnan

Sebelumnya nama Adnan viral setelah videonya ingin bertemu Dedi Mulyadi beredar di media sosial.

“Assalamualaikum Pak Dedi, nama saya Adnan. Saya dari Kabupaten Brebes, Kecamatan Bumiayu, Desa Kalierang."

"Saya ke sini naik sepeda ingin ketemu Pak Dedi. Saya dari Brebes."

"Bila berkenan, saya ingin bertemu,” ucap Adnan dalam video tersebut.

Mengutip Kompas.com, sejak kecil Adnan diasuh oleh paman dan bibinya.

Menurut Irma Hamdani, Kepala Desa Kalierang, Bumiayu, Brebes, pendidikan Adnan terpaksa berhenti di kelas 2 SMP karena beberapa kendala.

Warga sekitar, kata Irma, sebenarnya telah berupaya membantu.

Pernah ada inisiatif dari warga untuk menyekolahkan Adnan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) secara gratis, namun tawaran tersebut ditolak oleh Adnan.

Ia kemudian sempat dititipkan di Panti Asuhan Muhammadiyah Bumiayu agar bisa mendapatkan pendidikan dan perawatan yang lebih layak.

Namun sayangnya, Adnan memilih pergi tanpa pamit dan akhirnya muncul kembali lewat unggahan video di media sosial.

"Kami warga sudah berupaya semaksimal mungkin membantu. Tapi memang tidak mudah," ujar Irma.

Video Viral

Video aksi Adnan bersepeda dari Bumiayu, Brebes, ke Subang untuk menemui Dedi Mulyadi viral di media sosial.

Saat ditemui perekam, Adnan tampak mengenakan kaos bergambar bus dan celana pendek serta bersandal.

Ia menenteng tas hitam serta membawa sepeda.

Latar belakang Adnan memilukan. 

Remaja itu tidak memiliki orang tua.

Adnan mengaku punya saudara di Jakarta tetapi tidak tahu tempat tinggalnya.

Kemudian, Adnan juga tidak melanjutkan pendidikan setelah keluar saat duduk di bangku kelas 2 SMP.

Seharusnya, ia kini duduk di kelas 1 SMA.

Dikutip dari akun TikTok @aburidwan08, Adnan sempat ditanya tujuannya menggowes dari Bumiayu, Brebes.

"Mau ketemu Pak Dedi Mulyadi," kata Adnan, dikutip TribunJakarta.com, Senin (9/6/2025).

"Gubernur?" tanya perekam.

"Iya," kata Adnan.

Perekam lalu bertanya asal Adnan.

Ia mengaku dari Jawa Tengah.

"Jauh banget," kata perekam.

Adnan lalu menyerahkan selembar kertas kepada perekam. 

Ia bertanya mengenai alamat kediaman Dedi Mulyadi.

"Ini alamatnya bener enggak?" kata Adnan.

Kertas tersebut bertuliskan Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Dawuan, Subang.

Perekam lalu membawa ke pos pengamanan.

Ia lalu bertanya identitas Adnan.

Ia kembali menyerahkan selembar kertas bertuliskan nama Adnan Prasetyo berusia 15 tahun, Kampung Baru, Brebes.

"Keluar 2 SMP, harusnya 1 SMA, enggak ada uang," kata Adnan.

"Ingin ketemu Pak Gubernur, izin orang tua?" ujar perekam.

"Orangtua enggak ada. Saudara di Jakarta tapi ga tahu," kata Adna.

Adnan lalu diberi makan siang. 

"Sepeda dari mana? Semalam nginep di mana?" kata perekam.

"Dari Bumiayu, malam enggak tidur," ujar Adnan.

Perekam pun kaget dan mempersilahkan Adnan untuk beristirahat.

Adnan mengaku tujuannya bertemu Dedi Mulyadi ingin meminta bantuan.

Perekam lalu menjelaskan kepada Adnan bahwa Gubernur Dedi Mulyadi sedang tidak ada karena hari libur.

Dalam postingan akun TikTok lainnya @dans_permana, terlihat Adnan sedang menggowes sepeda di depan Kantor Desa Kuwu, Desa Karang Layung, Kabupaten Indramayu.

Ia terlihat mengenakan kaos kuning dan celana pendek berwarna merah.

Adnan juga menenteng tas hitam.

"Mau ke mana," tanya perekam saat itu.

"Ke Subang, ke Lembur Pakuan," kata Adnan.

Perekam pun menasehati Adnan untuk berhati-hati karena jalur Pantura banyak dilintasi kendaraan besar.

Saat itu, Adnan juga mengaku orang tuanya sudah tidak ada. 

Akhirnya, perekam pun mengajak Adnan untuk beristirahat di Kantor Desa Kuwu.

Adnan pun menerima ajakan tersebut.

"Nanti dibekalin," kata perekam. (*)

 

Berita Terkini