“Memamerkan produk-produk modul ajar semua itu adalah dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru,” ujar Dr. Helti.
Beliau menambahkan produk dan modul ajar yang dipamerkan oleh prodi S1 dan S2 merupakan hasil karya Talenta Unggul mahasiswa.
Senada dengan Dr. Helti, Profesor Yafet mengungkapkan pentingnya karya Talenta Unggul sebagai ajang kreativitas mahasiswa yang nyatanya mampu melahirkan beragam inovasi.
“Kita harus bangga dengan apa yang kita lakukan, selalu ada inovasi yang dilahirkan, termasuk FKIP."
"Tugas Talenta Unggul adalah salah satu bentuk upaya mengapresiasi pikiran-pikiran baik dari mahasiswa yang dituangkan dalam karya-karya nyata,” ungkap Profesor Yafet.
Produk Inovasi Modul Ajar
Sementara dalam kegiatan tersebut, modul ajar yang dikembangkan oleh mahasiswa umumnya berupa permainan anak, yang merupakan inovasi kreatif mengedepankan efektivitas proses pembelajaran.
Salah satunya yakni tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Program Studi Pendidikan Sejarah, dengan mengusung tema “Astana Lila Boardgame Universe”, mereka berupaya menanamkan nilai-nilai sejarah melalui permainan berbasis strategi dan diplomasi.
Keterampilan anak diasah melalui berbagai misi dan tantangan, sehingga mata pelajaran sejarah menjadi objek belajar yang menarik bagi siswa.
Diadakannya kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi calon pendidik yang diproyeksikan dalam berbagai produk dan modul ajar.
Melalui media belajar yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan, Gelar Karya Proyek Kepemimpinan dapat menjadi garda terdepan dalam transformasi pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar.
Melalui kegiatan ini pula, UKSW sekaligus menunjukkan dukungan nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, dan SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Laili S/***)