Polisi belum menemukan tanda-tanda kekerasan secara kasat mata di tubuh korban.
Jenazah pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Solo untuk dilakukan autopsi.
“Ini sudah kami bawa ke RS Bhayangkara Solo untuk autopsi lebih lanjut. Kami masih menunggu hasil resmi dari rumah sakit,” tambah Kapolsek.
Reaksi Warga dan Lingkungan Sekitar Kos Putri Eden
Penemuan mayat ini membuat penghuni kos lainnya dan warga sekitar shock dan merasa ngeri.
Sejumlah tetangga mengaku tidak menyangka, karena korban dikenal tertutup namun sopan.
“Saya jarang melihat beliau keluar. Kalau bertemu juga hanya senyum, tidak banyak bicara,” ujar salah satu penghuni kos yang enggan disebutkan namanya.
Pemilik kos juga menyatakan bahwa selama satu tahun tinggal, korban tidak pernah menimbulkan masalah dan rutin membayar biaya sewa.
Pentingnya Kepedulian Sosial dan Cek Kesehatan Mandiri
Kejadian tragis ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, terutama mereka yang tinggal sendiri, untuk tetap menjaga komunikasi dengan lingkungan sekitar.
Selain itu, perhatian terhadap kesehatan pribadi juga tak kalah penting.
Kos-kosan yang dihuni oleh individu-individu dewasa, apalagi yang jauh dari keluarga, seharusnya memiliki sistem pemantauan ringan agar bila terjadi hal yang mencurigakan bisa segera diketahui.
Penemuan mayat seorang dosen perempuan di Kos Putri Eden Colomadu menjadi peringatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kepekaan terhadap sesama.
Terlebih bagi mereka yang tinggal sendiri, penting untuk menjalin komunikasi dengan tetangga atau teman terdekat agar tidak terisolasi secara sosial maupun emosional.
Polisi saat ini masih terus mendalami penyebab pasti kematian dan menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Solo. Sementara itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan spekulasi liar sebelum hasil resmi diumumkan.