TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Tiga dari 24 SMP yang mengikuti proses perekrutan peserta didik baru melalui sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Kudus tidak berhasil memenuhi kuota secara online.
Hingga SMPB SMP resmi ditutup pada Jumat (27/6/2025), SMPN 2 Dawe, SMPN 3 Jekulo, dan SMPN 4 Bae tidak berhasil mendapatkan siswa sesuai jumlah kuota yang disediakan melalui jalur domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi.
Jalur afirmasi dan mutasi menjadi kendala di tiga sekolah tersebut karena minim peminat.
Baca juga: 50 Atlet Muda Kudus Siap Gebrak Lintasan Pati: Bukan Medali, Tapi Jam Terbang yang Dicari!
Bahkan SMPN 4 Bae dan SMPN 3 Jekulo tidak mendapatkan pendaftar di jalur mutasi, sedangkan jalur mutasi di SMPN 2 Dawe hanya ada satu pendaftar.
SMPN 4 Bae berdasarkan data SPMB hanya mendapatkan 203 pendaftar dari 256 kuota yang disediakan. Meliputi, 102 pendaftar melalui jalur domisili, 93 pendaftar jalur prestasi, dan 8 siswa mendaftar di jalur afirmasi.
Sementara jalur mutasi tidak ada satu pun yang memanfaatkan jalur tersebut untuk masuk ke SMPN 4 Bae.
SMPN 2 Dawe hanya mendapatkan 226 siswa dari total daya tampung 256 siswa.
Terdiri dari 99 pendaftar jalur domisili, 88 pendaftar jalur prestasi, 38 pendaftar jalur afirmasi dan satu pendaftar di jalur mutasi.
SMPN 3 Jekulo hanya mendapatkan 238 pendaftar dari total daya tampung 256 siswa baru.
Di antaranya 102 pendaftar jalur domisili, 91 pendaftar jalur prestasi, 25 jalur afirmasi, dan jalur mutasi tidak diminati.
Berdasar data tersebut, SMPN 4 Bae masih kekurangan 53 siswa, SMPN 3 Dawe kurang 30 siswa, dan SMPN 3 Jekulo masih kurang 18 siswa.
Pada sistem penerimaan peserta didik baru di tahun-tahun sebelumnya, sekolah yang belum mendapatkan siswa baru sesuai kuota yang dimiliki, bisa mengajukan ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) untuk membuka penerimaan siswa baru secara offline mandiri.
Kabid Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Anggun Nugroho memastikan, belum ada sekolah yang melayangkan surat permohonan SPMB offline sehari setelah penutupan SPMB.
Kata dia, SPMB offline bisa dijalankan oleh setiap sekolah negeri secara mandiri yang tidak berhasil mendapatkan kuota siswa dari hasil pelaksanaan SPMB online.
Namun, sekolah harus bersurat terlebih dahulu ke dinas terkait, sebelum benar-benar menjalankan SPMB offline.
"Saat ini belum kami terima (pengajuan resmi SPMB offline, red). Senin barangkali ada yang mengajukan," terangya saat dikonfirmasi, Sabtu (28/6/2025).
Setelah hasil SPMB diumumkan, tahapan daftar ulang dilaksanakan mulai 30 Juni hingga awal Juli 2025.
Dari tiga sekolah yang belum memenuhi kuota siswa, sejauh ini masih menunggu arahan dari Disdikpora Kudus terkait sistem pengajuan SPMB offline hingga, Senin (30/6/2025).
Terpisah, SMPN 3 Bae pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026 berhasil mendapatkan 255 siswa dari daya tampung 256 siswa.
Artinya, capaian tersebut menunjukkan trend positif bagi SMPN 3 Bae, karena dalam beberapa tahun terakhir selalu kekurangan siswa.
Pada tahun ajaran baru 2024/2025, SMPN 3 Bae hanya mendapatkan 196 siswa dari daya tampung 256 siswa melalui penerimaan siswa baru online.
Kekurangan siswa akhirnya bisa ditutup dengan membukan penerimaan siswa baru melalui offline atau luring langsung di sekolah.
Perwakilan dari penitia SPMB di SMPN 3 Bae, Marjuki menyampaikan, tercapainya 255 pendaftar dari daya tampung 256 siswa menjadi catatan bagus bagi SMPN 3 Bae.
Pihak sekolah berencana tidak mengajukan SPMB offline lantaran sudah cukup mendapatkan 255 siswa. (Sam)
Baca juga: Pemkab Luncurkan Aplikasi Kudus Sehat, Semua Pelayanan Bisa Diakses dari Genggaman