Rasulullah SAW memilih Madinah sebagai tujuan hijrah karena penduduknya—kaum Anshar—lebih terbuka dan siap mendukung dakwah Islam.
Keputusan ini menunjukkan bahwa hijrah berarti berpindah dari keadaan baik menuju keadaan yang lebih baik. Spirit ini harus dihidupkan kembali dalam berbagai lini kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan.
Refleksi Hijrah dalam Dunia Pendidikan Modern
Hijrah di era kini tidak selalu berbentuk fisik. Dalam konteks pendidikan, hijrah berarti bertransformasi dari praktik akademik yang tidak jujur menuju sistem yang bermartabat.
Menjelang akhir Tahun 1446 H, dunia pendidikan dihadapkan pada berbagai tantangan serius seperti plagiarisme karya ilmiah, manipulasi nilai, hingga pemalsuan dokumen akademik.
Praktik semacam ini merusak nilai luhur pendidikan yang seharusnya mengajarkan kejujuran, tanggung jawab, dan integritas. Padahal, pendidikan adalah fondasi utama lahirnya generasi berakhlak mulia.
Tahun Baru Hijriyah 1447 H harus menjadi momentum awal untuk berhijrah ke arah yang lebih baik. Mari merencanakan masa depan pendidikan dan kehidupan kita dengan jujur, halal, dan sesuai dengan ridha Allah SWT.
Semoga kita semua mampu meneladani semangat hijrah Rasulullah SAW, tidak hanya dalam kata, tetapi juga dalam tindakan nyata.