TRIBUNJATENG.COM - Universitas Gadjah Mada (UGM) berduka atas meninggalnya 2 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara.
Dua mahasiswa tersebut adalah Septian Eka Rahmadi dari Program Study Teknologi Informasi Fakultas Teknik, asal Sumbawa Besar.
Kemudian Bagus Adi Prayogo mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan UGM dari Bojonegoro, Jawa Timur.
Keduanya meninggal setelah kapal longboat yang mereka tumpangi terbalik di perairan Debut, Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025), pukul 15.28 WIT.
Insiden ini bermula saat mahasiswa KKN PPM Unit Manyeuw menjalankan kegiatan Revitalisasi Terumbu Karang.
Tujuh mahasiswa KKN bersama lima warga lokal sedang mengambil pasir sebagai bahan pembangunan Artificial Patch Reef (APR).
Baca juga: Video Sidang Penembakan Pelajar Semarang, Saksi Kunci Jadi Rebutan Kuasa Hukum & Pria Diduga Polisi
Rombongan ini menggunakan dua perahu motor.
Longboat itu berangkat dari Pelabuhan Desa Debut menuju Pulau Wearhu pada pukul 11.00 WIT.
“Mereka pergi ke Pulau Wearhu mengambil pasir yang diperlukan untuk pembangunan tempat pembuangan sementara (TPS) di Desa Debut,” ucap Kapolres Maluku Tenggara AKBP Frans Duma kepada Kompas.com.
Rombongan tiba di Pulau Wearhu pada pukul 11.30 WITA, mereka mulai mengambil pasir di pantai.
Lalu pukul 12.20 WIT, mereka memutuskan untuk kembali ke Desa Debut dengan membawa muatan pertama sebanyak 35 karung pasir.
Pasir tersebut diangkut menggunakan longboat oleh lima orang, terdiri dari tiga warga Desa Debut dan dua mahasiswa UGM.
Setelah menurunkan 35 karung pasir di Desa Debut, longboat tersebut kembali ke Pulau Wearhu untuk mengambil pasir berikutnya.
“Sekitar pukul 13.30 WIT, longboat kembali dari Pulau Wearhu menuju Desa Debut dengan membawa 16 karung pasir dan ditumpangi oleh 12 orang,” ungkapnya.
Saat perjalanan pulang, salah satu perahu terbalik karena gelombang tinggi dan angin kencang.