Head of Region Jawa Barat & Jawa Tengah CIMB Niaga, Andiko Manik menambahkan berpegang pada Work From Heart. 

"Kita juga punya semangat dan mimpi CIMB ingin hadir kepada nasabah di berbagai segmen dan fase kehidupan. 

Dengan dukungan dari nasabah dan para media CIMB mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik dan Jawa tengah potensinya luabiasa," katanya. 

Ia mengatakan Purwokerto menjadi salah satu prioritas pengembangan. 

"Jadi prioritas kami dan masih banyak potensi terutama dari market share terutama UKM dan ritel," jelasnya. 

Corporate Communications Head CIMB Niaga Hery Kurniawan menyampaikan hingga kuartal 1/2025, hampir 25 persen dari total pembiayaan Bank atau senilai Rp56,6 triliun telah dialokasikan untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan pencapaian 

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)

"Melalui implementasi sustainability, kami terus berusaha membangun bisnis yang berkelanjutan dengan melakukan sinergi antara aspek lingkungan hidup, ekonomi, sosial, dan tata kelola ke dalam proses perbankan. 

Ini merupakan bukti komitmen kami tidak sekadar mengejar profit, namun juga berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan dan bumi untuk generasi mendatang, sejalan dengan pesan keberlanjutan CIMB Niaga #Sekarang Untuk Masa Depan," ujar Hery.

Hery menambahkan, dalam menghadapi kondisi yang semakin dinamis saat ini, CIMB Niaga tetap berkomitmen memberikan nilai lebih kepada seluruh pemangku kepentingan. 

Dengan terus berinovasi dan menjaga relevansi layanan, CIMB Niaga berharap dapat mendukung kemajuan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan dan inklusif, termasuk melalui kontribusi nyata di daerah seperti Purwokerto

Kinerja Positif CIMB Niaga Kuartal 1/2025.

Berbagai inisiatif layanan yang dilakukan di daerah, termasuk di Purwokerto turut menopang kinerja CIMB Niaga secara nasional. 

Pada kuartal 1/2025, CIMB Niaga membukukan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun, naik 3,2 persen secara tahunan (YoY). 

Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan kredit 8,7 persen menjadi Rp230,1 triliun serta Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp254,2 triliun.