Readers Note

Tantangan Pelajaran Coding dan AI di Sekolah

Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arif Saifudin Yudistira, Alumni UMS, Pegiat di Bilik Literasi Solo

Tantangan Pelajaran Coding dan AI di Sekolah
Oleh Arif Saifudin Yudistira, Alumni UMS, Pegiat di Bilik Literasi Solo

"Teknologi itu tidak ada apa-apanya. Yang penting adalah kemauan dan kecerdasan manusia untuk menggunakannya."
Steve Jobs

PERKEMBANGAN teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan. Salah satu perubahan paling nyata terjadi saat iPhone dan smartphone mulai hadir di Indonesia pada awal 2000-an. Kehadiran teknologi ini berdampak besar, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak, mulai dari gaya komunikasi, cara berbelanja, hingga pola pembelajaran.

Kini masyarakat lebih memilih belanja daring daripada offline. Menurut Kantar, pertumbuhan belanja online mencapai 43 persen (CNBC Indonesia). Dalam transportasi, orang lebih memilih layanan seperti Gojek, Grab, atau Maxim yang lebih praktis dan cepat. Semua ini menunjukkan bagaimana smartphone telah menjadi alat yang memudahkan kehidupan.

Di dunia pendidikan, penggunaan teknologi meningkat pesat, terutama saat pandemi. Guru dan siswa mulai terbiasa menggunakan Zoom dan platform digital lainnya. Ini membuktikan bahwa Indonesia tidak tertinggal dalam mengikuti arus teknologi. Bahkan, masyarakat kita semakin adaptif terhadap perubahan digital, baik dalam sektor bisnis, pendidikan, maupun sosial.

Jembatan

Seperti kata Steve Job, teknologi hanyalah alat. Yang menentukan manfaatnya adalah manusia itu sendiri. Oleh karena itu, rencana pemerintah untuk memasukkan pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) dalam kurikulum tahun ajaran 2025/2026 adalah langkah strategis yang layak diapresiasi.

Pelajaran coding dan AI bertujuan mengenalkan cara berpikir komputasional dan menyiapkan anak menghadapi dunia digital. Ini bukan tentang menjadikan semua anak sebagai programmer, melainkan membekali mereka dengan keterampilan abad ke-21. Coding mengajarkan logika, kreativitas, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Namun, pelaksanaannya tentu perlu menyesuaikan dengan minat dan kesiapan masing-masing anak.

Tantangan 

Tantangan besar terletak pada kesiapan sekolah dan fasilitas yang mendukung. Sekolah-sekolah di kota mungkin sudah memiliki sarana yang memadai, namun banyak sekolah di daerah yang belum siap. Ketimpangan infrastruktur ini bisa memperlebar jurang pendidikan jika tidak ditangani secara serius oleh pemerintah. Diperlukan dukungan berupa pelatihan guru, penyediaan perangkat, dan pendampingan menyeluruh agar semua sekolah bisa mengakses pembelajaran berbasis teknologi.

Langkah ini juga bukan sesuatu yang baru di dunia. Negara-negara seperti India, Jepang, Singapura, dan bahkan Amerika telah lebih dulu menerapkan pendidikan coding sejak usia dini. Mereka melihat pentingnya membekali generasi muda dengan keterampilan digital untuk menjawab tantangan masa depan. Maka, Indonesia pun tak boleh tertinggal dalam hal ini.

Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan komputasi membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kognitif, dan kreativitas anak. Pelajaran ini dapat memperluas cara berpikir dan membuka peluang karier yang relevan dengan zaman. Dunia kerja ke depan akan sangat bergantung pada teknologi, dan pelajaran ini bisa menjadi bekal penting untuk anak-anak kita.

Kolaborasi

Peran guru sangat krusial dalam keberhasilan penerapan pendidikan ini. Guru harus mampu menjelaskan kepada siswa dan orang tua bahwa pelajaran coding dan AI bukan hal yang menakutkan, melainkan menyenangkan. Anak-anak yang belajar teknologi dengan cara yang menarik akan lebih tertantang untuk berpikir kreatif dan menjelajahi hal baru.

Guru juga memiliki tanggung jawab moral untuk mengarahkan penggunaan teknologi ke hal-hal yang positif. Teknologi harus dimaknai sebagai alat, bukan tujuan. Anak-anak harus diajarkan untuk menggunakan teknologi dengan bijak, kritis, dan bertanggung jawab. Peran guru bukan hanya mengajar teknis, tetapi juga membimbing nilai dan etika dalam menggunakan teknologi.

Halaman
12

Berita Terkini