TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polisi mengklaim telah menerjunkan sebanyak 675 personel gabungan untuk mengamankan massa dari dua kelompok yang menolak dan mendukung kehadiran Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7/2025) malam.
Kelompok yang menolak kehadiran Rizieq Shihab yakni dari organisasi masyarakat (ormas) Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS) sedangkan kelompok yang mendukung dari eks anggota Front Pembela Islam (FPI).
Namun, ratusan aparat keamanan tersebut tidak mampu mengendalikannya massa sehingga terjadi bentrok yang memakan belasan korban luka.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut, telah mengantisipasi kegiatan tersebut dengan menerjunkan 675 personel gabungan dari kepolisian maupun aparat keamanan lain sejak Rabu (23/7/2025) malam atau sebelum acara pengajian dimulai hingga Kamis (24/7/2025) dini hari.
"Upaya pengamanan sudah ada, pemerintah daerah sudah melakukan rapat sebelumnya untuk antisipasi kegiatan itu," terangnya.
Hasil rapat juga memutuskan untuk menerjunkan ratusan personel untuk berjaga.
Namun, Artanto melanjutkan massa dari dua kelompok ormas tetap melakukan bentrok.
Anggota di lapangan sudah berupaya menenangkan massa tetapi tak terkendali.
"Kegiatan malam, tingkat kerawanan tinggi sehingga terjadi permasalahan tersebut," imbuh Artanto.
Terkait motif atau pemicu keributan, Artanto masih berupaya melakukan penyelidikan. "Kami sedang dalami," terangnya.
Pihaknya juga masih melakukan pendataan jumlah korban akibat bentrok.
Menurut Artanto, korban mencapai belasan dari tiga kelompok yakni PWI LS, FPI dan polisi.
Mereka mengalami luka-luka akibat benda tumpul seperti terkena lemparan batu.
Para korban menjalani perawatan maupun rawat jalan di dua rumah sakit meliputi RSU Siaga Medika Pemalang dan RS Islam Al Ikhlas Pemalang.
"Jumlah korban kami kroscek dulu, data yang kami terima naik turun jadi perlu dipastikan. Yang jelas tidak sampai puluhan hanya ada belasan," katanya.
Dari kejadian ini, Artanto meminta kepada kedua belah pihak yang terlibat bentrok untuk menahan diri.
"Kami imbau dari kedua belah pihak menjaga simpatisan masing-masing agae tidak terulang kembali,"
Di sisi lain, ketika dikonfirmasi soal pengamanan pengajian Rizieq Shihab yang rencana bakal dilakukan di Tegal dan Brebes pada Agustus 2025 mendatang, Artanto mengungkap bakal melakukan evaluasi.
"Kami masih fokus penanganan masalah ini dulu. Namun, dari kejadian ini menjadi bahan evaluasi.
Berdasarkan rekaman video yang Tribun terima, bentrokan antar dua ormas PWI LS melawan FPI terjadi cukup sengit.
Sekitar ratusan anggota PWI LS yang identik dengan kaos hitam berkumpul di dekat lokasi pengajian Rizieq Shihab sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan pengawalan kepolisian.
Dalam rekaman video yang berbeda, tampak anggota FPI yang identik dengan pakaian serba putih meneriakkan takbir berulang kali.
Perekam terdengar meneriakkan kata maju berulang kali. Kedua kelompok ini tampak menggunakan senjata tajam maupun bambu atau kayu ketika terjadi keributan. (Iwn)