Berita Regional

Plt Lurah Bikin Heboh, Pecat Massal Kepala Lingkungan Lewat Pengumuman Masjid

Penulis: Lyz
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI TOA MASJID - Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Tolo’ Utara Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto memecat beberapa kepala lingkungan. Pemecatan itu diumumkan di toa masjid. Dok Daily Pakistan Global

TRIBUNJATENG.COM - Beberapa kepala lingkungan di Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, dikabarkan diberhentikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Tolo’ Utara, H. Alimuddin.

Informasi ini mengundang perhatian publik, terutama setelah salah satu pejabat lingkungan menyatakan keterkejutannya atas keputusan tersebut.

Salah satu yang terdampak adalah Kepala Lingkungan Tompobalang, A. Iskandar Rifai.

Ia mengaku tak pernah menerima pemberitahuan resmi sebelumnya dan merasa terkejut dengan kabar pencopotannya.

Kabar pergantian para kepala lingkungan ini telah menyebar luas di kalangan masyarakat. Bahkan, pergantian Kepala Lingkungan Parang Labbua, Maceng Dg Kamma, disebut-sebut telah dilakukan secara resmi dan diumumkan langsung kepada warga.

Uniknya, pengumuman pergantian jabatan tersebut dilakukan secara terbuka di sebuah masjid di wilayah setempat, sehingga menimbulkan sorotan dan pertanyaan dari warga mengenai prosedur dan transparansi kebijakan tersebut.

“Saya bingung kenapa tidak ada pemberhentian sama sekali, mestinya panggil baik-baik, panggil tokoh masyarakat, pak imam,” ujarnya saat ditemui di rumah warga, Sabtu (26/7/2025).

“Kalau saya belum ada pengumuman di masjid, cuma pak (Plt) Lurah yang langsung telepon saya dan saya ditanya apakah anda belum tahu ada penggantian kepala lingkungan?” katanya menirukan ucapan Plt Lurah. 


“Demi Tuhan saya bersumpah, demi Allah, tidak ada penyampaian, apa kesalahan saya,” sambungnya.

Ia juga menyebut, tidak ada satu pun informasi resmi dari pihak kecamatan.

Bahkan grup WhatsApp (WA) yang selama ini menjadi jalur komunikasi antar perangkat lingkungan.

“Saya periksa juga saya punya HP, tidak ada juga, kedua tidak ada sama sekali penyampaian,” tegasnya.

Iskandar tidak terima jika pencopotan dilakukan secara tiba-tiba tanpa proses resmi.

“Jelas saya tidak terima pak kalau dikasi begitu, jabatan itu ada masa waktunya pak, tapi saya mau berhenti baik-baik,” katanya.

Terkait penggantinya, ia mengaku belum mengetahui secara pastu.

Sebab belum ada Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan Plt Lurah.

“Belum ada kalau yang ditunjuk sekarang, itu menurut pengetahuan saya,” ujar Iskandar.

Ia mengamati ada sosok baru yang mulai aktif di wilayahnya dan disebut calon pengganti.

Bahkan, orang tersebut memasang patto’ (umbul-umbul) dalam rangka persiapan hari kemerdekaan.

“Saya belum bisa pastikan karena dia belum ada SK, tapi menurut pengamatan saya karena ada perintah pak (Plt) Lurah, orangnya saya lihat tadi pasang patto’ persiapan 17 Agustus,” ujarnya.

Iskandar menjabat kepala lingkungan sejak tahun 2008.

Saat Kelurahan Tolo’ Utara masih dipimpin H Jamaluddin.

Tokoh masyarakat, Kr Rani juga mengungkapkan keresahan yang disampaikan sejumlah kepala lingkungan.

“Cuma lucunya, kenapa dari tujuh lingkungan cuma satu yang tidak diberhentikan, ada apa,” ucap Kr Rani di kediamannya.

Ia juga menyoroti dugaan pengambil alihan kewenangan oleh pihak kelurahan.

Termasuk dalam urusan pembagian bantuan dan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

“Kata beberapa lingkungan yang mengadu kepada saya dan tanpa konfirmasi lebih awal pekerjaannya diambil alih, Kelurahan melakukan penagihan dan meminta masyarakat untuk membayar pajak ke Kantor Lurah,” ujarnya.

Bahkan, menurut pengakuan mereka, bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa beras hanya diberikan kepada warga yang sudah melunasi PBB.

“Yang terdaftar namanya di list penerima CPP itu diharapkan dilunasi pajaknya, kalau tidak maka tidak diberikan beras tersebut,” jelasnya.

Kondisi ini memicu keresahan warga yang merasa tidak mendapat bantuan.

Sehingga enggan memenuhi kewajiban membayar pajak.

“Ini kan membuat masyarakat yang tidak menerima bantuan merasa enggan membayar pajak karena berpikir tidak mendapat bantuan tersebut,” tambahnya.

Berikut daftar lingkungan yang disebut-sebut terdampak:

Tompobalang – A Iskandar Rifai

Bontorannu II – Nurdin Liwang

Borong Karamasa – Syamsuddin Awing

Tompo Kelara – Sido Dg Rowa

Parang Labbua – Maceng Dg Kamma (sudah diganti)

Romang Loe – Sirajuddin

Bontorannu I – Tompo Karim (tidak diganti)

Di kediaman Kr Rani, turut hadir A Iskandar Rifai, Nurdin Liwang, dan Syamsuddin Awing.

Plt Lurah Tolo’ Utara H Alimuddin hingga berita ini ditulis belum memberikan klarifikasi. 

Pesan WhatsApp yang dikirim belum dibaca dan hanya centang satu.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Berita Terkini