Berita Semarang

Satria Pelajar SD Semarang Hidupkan Boneka Dengan Bercerita Hingga Meraih Banyak Piala

Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENDONGENG DAN BERCERITA - Satria Mahardika Putra Antaka saat menunjukan kemampuannya dengan bercerita menggunakan wayang buatan atau boneka tangan di rumahnya/TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D.


Sebagai seorang guru TK, Kempho memang sudah terbiasa mendongeng.

Tapi bukan hanya itu, ia juga seniman visual yang menggabungkan gambar dan cerita menjadi satu bentuk pertunjukan bernama visual storytelling.


“Saya gabungkan dua hal itu menggambar dan bercerita.

Dari situ saya buat Sanggar Cergam Kak Kempo,” ujar Kempho, saat ditemui di ruangan rumahnya yang ia sulap menjadi studio belajar anak-anak bercerita.


Ruang itu penuh warna.

Di dinding tergantung beberapa gambar hasil tangan sendiri dan anak-anak sanggar. 


Ada juga rak penuh boneka, buku cerita anak, dan alat-alat gambar.

Di situlah Satria tumbuh dikelilingi dunia imajinasi yang hidup sejak dini.


“Kalau pagi-pagi itu mereka belum mandi, tapi udah ngoceh terus,” kenangnya sambil tertawa.


“Dari kecil memang cerewet, tapi saya lihat potensi verbalnya kuat. Jadi saya arahkan ke dunia dongeng.” sambungnya.


Tak sekadar melatih, Kempho juga turut bermain peran bersama Satria saat latihan.

Kadang ia menjadi raksasa yang bersuara berat, kadang menjadi nenek tua bijak yang memberi nasihat.


Keduanya membangun cerita bersama dari nol memilih tema, membuat alur, membuat properti, dan menentukan dialog.


“Kami main boneka berdua. Kalau Satria jadi tokoh utamanya, saya jadi karakter pembantu yang bantu ngembangin cerita,” kata Kempho.


Kegiatan ini bukan hanya latihan menjelang lomba.

Halaman
123

Berita Terkini