TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara mencatat ada sekiranya 237 satuan pendidikan dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang mengalami rusak pada tahun 2025.
Kepala Bidang SD Disdikpora Jepara, Edi Utoyo menyampaikan jumlah tersebut terdiri dari 12 ruang kelas dari 4 sekolah TK dengan kondisi rusak sedang hingga berat, kemudian, 599 ruang dari 211 SD, dan 108 ruang kelas dari 22 SMP dengan kondisi rusak berat.
Sedangkan beberapa sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah, seperti SDN 3 Margoyoso yang atapnya rusak, SDN 1 Damarjati yang atapnya rusak hingga disangga menggunakan kayu.
SDN 2 Bungu dindingnya miring, serta SDN 2 Tigajuru tang atapnya juga di sangga dengan kayu.
Dari banyakan kerusakan pada ruang kelas, pihaknya sudah memperhitungkan biayanya untuk perbaikan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara telah mengajukan bantuan dana sebesar Rp107 miliar ke pemerintah pusat, untuk bisa melakukan perbaikan.
Jumlah anggaran tersebut terdiri dari perbaikan TK yang diajukan untuk rehabilitasi sekitar Rp 2,1 Miliar, SD dengan total anggaran yang diajukan Rp 89,8 Miliar, dan anggaran perbaikan SMP yang diajukan Rp 15 Miliar.
"Rata-rata sekolah rusak karena atapnya yang dimakan rayap dan alasnya retak," kata Edi kepada Tribunjateng, Jumat (1/8/2025).
Edi menyebut, anggaran dari APBN 2025 tersebut memang belum mampu mencakup seluruh kebutuhan rehabilitasi.
Sebab itu, prioritas rehabilitasi diberikan kepada sekolah-sekolah yang mengalami rusak berat.
Dia menjelaskan, dari total anggaran yang diajukan, baru beberapa yang bisa terealisasi, yaitu untuk perbaikan di 25 sekolah.
"Anggaran yang sudah ada memang belum bisa mengcover semua, tapi sedang kami upayakan. Dari 25 paket itu (sekolah), rehabilitasi untuk SMP sudah dimulai. SD akan dimulai sekitar awal bulan Agustus," jelasnya.
Di sisi lain, Bupati Jepara Witiarso Utomo telah bertemu dengan Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD Kemendikdasmen, Dr Eko Susanto, pada Selasa (29/7).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati menyampaikan harapannya agar pada tahap kedua, jumlah bantuan dapat diperluas.
"Harapan kami, di tahap berikutnya ini jumlahnya bisa lebih banyak lagi, khususnya untuk satuan pendidikan yang mengalami kerusakan berat maupun sedang," ungkap Bupati Jepara. (ITO)