2 Bocah Tewas Tenggelam di Batang

Gelagat Pipit Sebelum Tenggelamkan 2 Anaknya di Sigandu Batang, Ini Percakapan Terakhir dengan Suami

Penulis: Msi
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DITEMUKAN SELAMAT - Petugas gabungan membawa Pipit, ibu dari dua bocah kakak beradik yang ditemukan tewas tenggelam di Pantai Sigandu Batang, Rabu (30/7/2025). Saat ini Pipit yang ditemukan dalam kondisi selamat itu berada di Polres Batang untuk jalani pemeriksaan.

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Motif di balik dugaan percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang ibu dengan mengajak anak-anaknya di Pantai Sigandu, Batang masih belum terkuak.

 Pipit (31) adalah ibu dari Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3).

Dua bocah tersebut ditemukan sudah tak bernyawa di Pantai Sigandu.

Pipit sempat menghilang hingga kemudian diketahui kalau ia sembunyi di toilet.

Baca juga: Terungkap Pekerjaan yang Dijanjikan Sevi Ojol Perempuan ke Syahrama Pria yang Membunuhnya, Bukan PNS

Terbaru, kondisi kejiwaan sang ibu kini tengah diobservasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo, Gondo Amino, Semarang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, kami menilai perlu pembuktian terhadap kondisi kejiwaan ibu tersebut.

Hari ini yang bersangkutan kami bawa ke RSJ Amino Gondohutomo untuk observasi," ujarnya, Jumat (1/8/2025).

Berdasarkan estimasi dari pihak rumah sakit, masa observasi akan berlangsung selama kurang lebih 10 hari.

"Hasilnya akan disampaikan oleh pihak yang berwenang karena itu ranah ahli," lanjut AKP Imam.

Polres Batang juga akan menggelar hasil pemeriksaan sebagai dasar melanjutkan proses penyelidikan lebih lanjut.

“Ini kami lakukan agar langkah selanjutnya dalam penyidikan bisa lebih terarah,” tambahnya.

Selain itu, polisi telah memeriksa empat orang saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengetahui kejadian tersebut secara langsung. 

Klarifikasi juga sudah dilakukan terhadap suami dan mertua.

"Dari keterangan suami maupun mertua, tidak ditemukan adanya permasalahan," pungkasnya.

Pendiam

KAKEK KORBAN - Tohri (56) kakek dua bocah yang ditemukan meninggal dunia di Pantai Sigandu, Rabu (30/7/2025).Tohri tinggal satu atap dengan Pipit, sang anak yang dikenal pendiam dan tak banyak bicara, ia pun tak menyangka dengan kejadian memilukan ini karena tidak ada pertanda apa pun. (TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI)

Tohri (56), kakek dari 2 bocah perempuan yang tenggelam di Pantai Sigandu bercerita tentang sosok Pipit

"Saat jenazah cucu saya ditemukan, saya langsung bertanya, ibunya di mana? Ada yang bilang, ibunya sedang jalan-jalan," ucapnya, Kamis (31/7/2025).

Tohri tinggal satu atap dengan Pipit, sang anak yang dikenal pendiam dan tak banyak bicara.

Ia pun tak menyangka dengan kejadian memilukan ini karena tidak ada pertanda apa pun.

"Tidak ada masalah, ya biasa saja. Dia (Pipit) memang pendiam. Kalau pergi, tidak pernah bertiga selalu bersama ibu atau adiknya. Tak ada firasat apa pun,” ujarnya lirih.

Saat kedua cucunya hilang, Tohri tak tinggal diam.

Ia menyusuri jalanan Desa Pandansari, ke tempat saudara hingga Pasar, bahkan ke RSI tempat Pipit bekerja, berharap menemukan petunjuk.

Namun nihil, kepastian baru datang setelah Kades memberi kabar.

"Saat pulang usai mencari dari tempat anak saya bekerja, dikabari cucu saya ditemukan di Sigandu.

Saat ini saya hanya berharap anak saya bisa cepat pulang," ujarnya.

PENEMUAN JENAZAH - Dua bocah perempuan ditemukan meninggal dunia di Pantai Sigandu Batang, Rabu (30/7/2025) pagi.Korban adalah Hafidhoh Azzahra (6) dan adiknya, Hana Hasinah (3), putri dari pasangan M. Aziz Tholib dan Pipit, warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem. (TRIBUNJATENG/Dina Indriani)

Tragedi itu menguak cerita yang lebih memilukan, dugaan niat bunuh diri sang ibu bersama dua buah hati yang masih belia.

Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, mengungkap Pipit (31), ibu dari Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3), diduga mencoba mengakhiri hidup dengan mengajak kedua anaknya.

Pipit membawa kedua anaknya naik sepeda motor ke pantai, dengan Hafiza di depan dan Hana dalam gendongan.

Setibanya di laut, Pipit melangkah masuk, menggandeng anak-anaknya. 

Ombak tak langsung mengakhiri semua, justru ia terdampar kembali dalam keadaan linglung, menyadari kedua anaknya sudah tak bersamanya.

Warga sekitar menemukan Pipit dalam kondisi bingung di bibir pantai.

Tak lama, tubuh mungil Hafiza dan Hana ditemukan mengambang tak jauh dari lokasi.

Pipit sempat menghilang dan akhirnya ditemukan bersembunyi di toilet portable kawasan wisata Sigandu sekitar pukul 13.30.

Pihak kepolisian pun masih terus melakukan pendalaman, kondisi sang ibu yang masih terguncang psikisnya menjadi kendala penyidikan.

AKP Imam menyebut pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan Pipit.

“Kami masih menunggu hasil otopsi lengkap dan pemeriksaan dari tim ahli kejiwaan,” pungkasnya.

Percakapan terakhir

Keterangan suami korban, Aziz Tholib, dua hari sebelum kejadian Pipit menunjukkan gelagat tak biasa.

Istrinya lebih pendiam, sering melamun, dan mengungkapkan perasaan tidak nyaman.

“Besok kerja enggak, Pak?"

"Aku kok ra penak karo sampean,” ucap Pipit lirih menjelang subuh kepada Aziz.

Azizpun menjawab dengan pertanyaan "Enggak enak kenapa?"

"Wislah ayo salat," ucapnya.

Itulah percakapan terakhir mereka sebelum Pipit pergi bersama anak-anaknya. (din)

Berita Terkini